Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pebisnis Pemula Harus Tahu Literasi Keuangan Dan Mampu Beradaptasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 27 Oktober 2020, 21:55 WIB
Pebisnis Pemula Harus Tahu Literasi Keuangan Dan Mampu Beradaptasi
Diskusi virtual yang digelar Akulaku Finance Indonesia/Net
rmol news logo Pengelolaan keuangan yang sangat erat kaitannya dengan literasi keuangan, menjadi hal yang wajib dipelajari para pebisnis saat mau memulai usaha sendiri.

Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia, Wildan Kesuma menjelaskan bahwa edukasi tentang literasi keuangan terhadap pelaku bisnis pemula sangat penting. Terutama saat para pelaku bisnis akan mengambil keputusan yang mempengaruhi kondisi keuangan.

Dengan pemahaman literasi keuangan yang baik, maka pelaku bisnis bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan. Selain itu, tingginya tingkat literasi keuangan juga mampu meningkatkan kesejahteraan. Sebab, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik.

“Sehingga perencanaan keuangan keluarga atau pribadi menjadi lebih optimal,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/10). Pernyataan serupa disampaikan Wildan dalam sesi diskusi virtual bersama Akulaku Finance Indonesia beberapa waktu lalu.

Jika pelaku usaha sudah mengetahui kemampuan keuangannya secara jelas dan kemudian ingin menggunakan platform keuangan digital untuk melakukan ekspansi usaha, maka perlu memperhatikan tiga hal.

Pertama, harus memiilih produk keuangan digital dari perusahaan yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kedua gunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Terakhir, memahami betul manfaat serta risiko atas produk keuangan yang akan digunakan," tegasnya.

Turut hadir dalam diskusi virtual itu, Steven Huang, seorang merchant layanan e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia yang kini sukses menjalankan bisnis pakaian laki-laki secara daring (online).

Dalam menjalankan usahanya, Steven mengedepankan kreativitas dan lebih adaptif terhadap perkembangan, dan memanfaatkan teknologi yang tersedia.

Steven memiliki ketertarikan di dunia bisnis dan bertekad untuk membantu orang lain dengan menciptakan lapangan kerja. Atas alasan itu dia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan memulai bisnis sendiri.

“Saat itu saya melihat adanya peluang di mana hal tersebut men-drive saya untuk segera berbisnis,” ujarnya.

Kesuksesan berbisnis, sambungnya bisa diraih berkat kemampuan beradaptasi dengan keadaan dan juga memanfaatkan teknologi sebagai penunjang bisnisnya.

Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, para pelaku bisnis harus jeli melihat perubahan perilaku konsumen. Di mana hampir semua orang saat ini lebih banyak beraktivitas di rumah dan pola konsumsi yang dilakukan melalui online. Para pelaku bisnis perlu adaptasi berjualan online untuk menjangkau konsumen.

Dengan menerapkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas yang baik, kini Steven mampu meraih omzet mencapai Rp 250 juta per bulan dari hasil berjualan baju, sepatu, tas, celana khusus pria melalui e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia.

“Dengan memanfaatkan lewat platform e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia ini membuat saya memungkinkan untuk mencapai 65 persen dari 268 juta masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan internet,” demikian Steven. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA