Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berkah Di Balik Musibah, Pengrajin Masker Raup Keuntungan Hingga Rp 10 Juta Dalam Sepekan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 27 Oktober 2020, 15:36 WIB
Berkah Di Balik Musibah, Pengrajin Masker Raup Keuntungan Hingga Rp 10 Juta Dalam Sepekan
Pengrajin masker di Kabupaten Bekasi mendapat berkah dari kondisi pandemi Covid-19/Istimewa
rmol news logo Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 6 bulan telah menghantam hampir seluruh sektor perekonomian masyarakat. Namun, ada juga pelaku usaha yang justru ketiban berkah saat ada musibah Covid-19.

Seperti yang dialami para pengrajin masker di Perumahan Darmawangsa Residence, Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Jawa Barat.

Menurut pengrajin masker, Fitri Handayani, peningkatan pesanan terutama dirasakan sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air.

Bahkan, selama sepekan, ia mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah.

"Keuntungan per minggu Rp 10 juta. Kalau lagi sepi kisaran Rp 3 juta," jelas Fitri, Selasa (27/10).

Fitri mengaku terhitung masih baru menekuni usahanya saat ini. Ia mulai usaha dibidang konveksi sejak Maret lalu. Saat itu, dirinya hanya mampu mempekerjakan 5 buruh yang terkena PHK.

Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak buruh yang terkena PHK, sehingga yang melamar ke tempatnya untuk bekerja makin banyak. Hingga akhirnya, tercatat sudah 50 orang yang ia pekerjakan untuk memproduksi masker.

"Sekarang sudah hampir 50 buruh yang bekerja. Saya membuat masker dari bulan Maret, semenjak awal covid," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Dituturkan Fitri, sebelum terkena PHK para buruh di tempat kerja sebelumnya bertugas menjahit. Sehingga tidak butuh waktu lama untuk mengajarinya.

Selain itu, para buruh mengerjakan pekerjaannya di rumah masing-masing, karena rata-rata buruh memiliki mesin jahit sendiri.

Sementara soal upah, dirinya menyebut masing-masing pekerja punya upah beragam. Tergantung produktivitas dan banyak atau sedikitnya orderan. Upahnya dibayarkan per Minggu.

"Kalau gaji tergantung pendapatan. Di gaji per minggu, satu orang rata-rata bisa dapat upah Rp 600 ribu," jelasnya.

Kemudian untuk penjualan, dirinya menyebutkan berasal dari mulut ke mulut. Tetapi paling banyak berasal dari media sosial, dan pembuatan tergantung pesanan.

Ia menyebut penjualannya pun tidak hanya sebatas untuk wilayah Bekasi. Saat ini tercatat penjualannya sudah sampai ke Kupang, Padang, Sumatra, Aceh, dan daerah lainnya.

Untuk harga jual, Fitri menyebutkan satu lusinnya dibanderol dengan harga Rp 30-35 ribu.

"Masker ini tergantung pesanan. Sehari bisa 5.000 fiks masker, satu lusinnya Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA