Dengan selesainya proyek pembangunan itu, pada akhir September China tercatat memiliki total 690 ribu BTS, naik 70 persen dari Juni, dengan lebih dari setengah juta ditempatkan pada tahun ini saja. Sementara itu, pengiriman smartphone dan perangkat lain yang kompatibel dengan layanan 5G ultrafast mencapai 100 juta dalam sembilan bulan pertama tahun 2020.
Juru bicara kementerian industri Huang Libin mengatakan China akan terus memperdalam penggunaan 5G, mengutip contoh-contoh termasuk video definisi tinggi, kedokteran dan teknologi penggerak otonom, seperti dikutip dari
Caixin Global, Jumat (23/10).
Penggerak 5G menguntungkan perusahaan termasuk Huawei Technologies, yang sekarang pada dasarnya dilarang mengakses produk yang dibuat dengan teknologi Amerika, serta diblokir dari jaringan 5G banyak negara. Ketika ketegangan dengan AS terus berlanjut, Beijing bertujuan untuk melindungi kemampuan pembangunan China dan mempertahankan serta memperluas keunggulannya dalam telekomunikasi dan teknologi informasi.
Kota Shenzhen mengatakan pada pertengahan Agustus lalu, bahwa pihaknya telah mencapai cakupan penuh layanan 5G, dan menjadi yang pertama di negara itu. Pemerintah kota bermitra dengan Huawei dan Tencent Holdings, keduanya berbasis di Shenzhen, untuk menyusun rencana pengujian aplikasi industri untuk 5G.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: