Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar investor global lebih merasa senang jika Biden, kandidat dari Partai Demokrat, menjadi pemenang dalam pemilihan presiden AS yang akan digelar kurang dari dua pekan.
Dalam rincian hasil survei yang diterbitkan oleh situs berita Amerika Axios, mereka melaporkan bahwa sekitar 54 persen investor lebih memilih Biden, sementara 46 persen lainnya ingin Trump tetap di Gedung Putih.
Sementara investor di AS tetap terbagi 50-50 dalam survei, investor di Asia, Amerika Latin dan Eropa lebih memilih Biden dengan masing-masing 51,56 dan 62 persen.
Perbedaan tertinggi terjadi di Swiss di mana 66 persen investor sangat menyukai Biden daripada Trump yang hanya memiliki 34 persen dukungan.
“72 persen investor yang disurvei mengatakan mereka berencana untuk menyesuaikan portofolio mereka menjelang pemilihan,†kata survei tersebut, yang didasarkan pada 2.852 investor di 14 pasar berbeda di dunia yang memiliki setidaknya 1 juta dolar AS dalam aset yang dapat diinvestasikan antara 22 September - 12 Oktober.
Meskipun ekonomi AS menyaksikan pertumbuhan di bawah Trump, itu menandai kontraksi terbesar dalam catatan karena menyusut sebesar 31,4 persen pada kuartal kedua tahun 2020 akibat wabah virus corona baru dan karantina.
“Saya akan menghentikan virusnya, bukan negaranya,†kata Biden selama debat terakhir pilpres, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Jumat (23/10).
“Ini ketidakmampuannya yang menyebabkan sebagian besar negara harus ditutup, mengapa bisnis bangkrut,†kata Biden tentang lawannya.
Mantan wakil presiden era Obama itu berpendapat bahwa proposalnya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1 triliun dolar AS, dan 7 juta lebih banyak pekerjaan, dibandingkan dengan rencana ekonomi Trump.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.