Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Di Tengah Pandemi, Penumpang Di Bandara Angkasa Pura II Meroket Pada Kuartal III

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 13 Oktober 2020, 23:58 WIB
Meski Di Tengah Pandemi, Penumpang Di Bandara Angkasa Pura II Meroket Pada Kuartal III
Antrean penumpang di Bandara Soekarno Hatta/Ist
rmol news logo Lalu lintas penerbangan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II (Persero) perlahan mulai membaik di tengah pandemi Covid-19.

Pada Kuartal III/2020, jumlah penumpang pesawat di 19 bandara tercatat 5,42 juta orang atau melonjak 247,43% dibandingkan Kuartal II/2020 yang tercatat sebanyak 1,56 juta orang. Sementara, untuk pergerakan pesawat naik 107,7% atau dari 33.871 penerbangan menjadi 70.351 penerbangan.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang sepanjang Juli-September 2020 mencapai 3,16 juta orang atau meroket sekitar 256% dibandingkan dengan April-Juni 2020 sebesar 885.943 orang. Sementara itu, pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta naik 114% menjadi 40.596 penerbangan.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat ini menandakan kepercayaan masyarakat mulai pulih di tengah pandemi. Hal ini diklaim tak lepas dari safe travel campaign yang dicanangkan guna memastikan protokol kesehatan dijalankan ketat di 19 bandara.

“Kenaikan penumpang dan pergerakan pesawat pada Kuartal III/2020 sangat tinggi yang menandakan kepercayaan masyarakat semakin pulih karena bandara PT Angkasa Pura II menerapkan berbagai upaya pencegahan Covid-19," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/10).

Safe travel campaign dijalankan PT Angkasa Pura II bersama stakeholder untuk mewujudkan keamanan, kesehatan, hingga terjaminnya kebersihan bandara. Untuk Bandara Soekarno-Hatta sendiri, kata Awaluddin, mendapat skor safe travel tinggi mencapai 4.09 (dari paling tinggi 5), berdasarkan evaluasi safe travel barometer karena penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Skor tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia dan peringkat ke-34 dari 200 bandara di dunia,” sambung Muhammad Awaluddin.

Lebih lanjut ia mengatakan, peningkatan penumpang dan penerbangan ini juga menunjukkan bahwa sektor penerbangan nasional memiliki peran signifikan dalam mendukung aktivitas dan perekonomian di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Tren pertumbuhan penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II juga didorong cukup besarnya pasar domestik Indonesia,” papar Muhammad Awaluddin.

Adapun pada Kuartal IV/2020, aktivitas di rute penerbangan internasional akan semakin bertambah khususnya di Bandara Soekarno-Hatta. Dalam waktu dekat, Indonesia dan Singapura akan mengimplementasikan Reciprocal Green Lane (RGL) di dalam program Safe Travel Corridor.

Melalui RGL, kedua negara membuka penerbangan khusus bagi perjalanan bisnis, diplomatik dan kedinasan. Bandara yang ditunjuk pemerintah Indonesia di dalam skema RGL ini adalah Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini operasional Bandara Soekarno-Hatta juga merujuk ke Peraturan Menteri Hukum dan HAM 26/2020, yang menjadi salah satu dasar dari penerapan RGL Indonesia-Singapura.

“PT Angkasa Pura II berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan [KKP Kemenkes] supaya penerapan RGL Indonesia-Singapura ini berjalan lancar di Bandara Soekarno-Hatta. Segala sesuatunya sudah kami siapkan, termasuk check point pemeriksaan kesehatan dan dokumen perjalanan,” demikian Muhammad Awaluddin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA