Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lolos, Hyundai Engineering Apresiasi Tender TPPI Yang Berjalan Lancar Dan Transparan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 02 Oktober 2020, 13:10 WIB
Lolos, Hyundai Engineering Apresiasi Tender TPPI Yang Berjalan Lancar Dan Transparan
Salah satu proyek TPPI/Net
rmol news logo Hyundai Engineering akan kembali menunjukkan kompetensinya di Indonesia melalui Pembangunan Pusat Produksi Olefin dan Aromatic milik PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), yang merupakan anak usaha dari PT. Pertamina (Persero).

Hyundai Enginering Co., Ltd. perusahaan engineering, procurement dan construction (EPC) asal Korea Selatan yang merupakan pimpinan dari JO Hyundai Engineering Co., Ltd - Saipem S.p.A - PT. Rekayasa Industri - PT, Enviromate Technology International ("JO Hyundai Engineering Co., Ltd.") dinyatakan sebagai salah satu bidder yang lolos dalam tender Design Build Competition (DBC) TPPI Olefin Complex Development, bersama dengan satu bidder lainnya yaitu Konsorsium Technip Italy S.p.A - PT. Tripatra Engineers & Constructors - PT. Technip Indonesia - Samsung Engineering Co., Ltd. ("Consortium Technip").

Pertamina melaksanakan tender dengan Strategi Kontrak Design Build Competition (DBC), yaitu menetapkan dua penawar terbaik untuk melaksanakan pekerjaan Design, yang mencakup pemilihan technology/licensor, dan pekerjaan design (BED & FEED). Selanjutnya untuk ruang lingkup EPC nantinya akan dipilih satu pemenang yang lebih kompetitif dari sisi biaya dan harga, untuk melaksanakan konstruksi.

Proses tender ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk segera mewujudkan harapan bangsa Indonesia dalam menekan angka impor migas.

Proyek dengan investasi senilai Rp 50 triliun dengan sebutan TPPI Olefin Complex ini bakal memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) sebanyak 700.000 ton per tahun, Low Density Polyethylene (LDPE) sebanyak 300.000 ton per tahun, dan Polipropilena (PP) 600.000 ton per tahun.

Mengingat pentingnya proyek ini bagi bangsa Indonesia, Pertamina selaku pemilik 51 persen saham PT TPPI mendesain jalannnya proses tender DBC TPPI Olefin Complex dengan bersih dan transparan.

Bahkan seluruh proses tender ini dijalankan oleh Pertamina dengan pendampingan dari Tim Jamintel, Bareskrim Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan juga berkonsultasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), sehingga governance-nya sangat
terjaga dengan baik.

"Kami sangat bersyukur proses tendernya berjalan lancar, bersih, dan transparan dan sesuai dengan harapan kita bersama. Sehingga proyek ini dapat segera terealisasi, dan Hyundai Engineering Co., Ltd. akan kembali memberikan sumbangsihnya bagi perekonomian bangsa Indonesia," kata VP Corporate Secretary Hyundai Engineering Co., Ltd, Eum Hong Seok dalam keterangannya, Jumat (1/10).

Pada kesempatan yang sama, pihaknya menjawab tudingan negatif dari sejumlah oknum yang tengah beredar saat ini terkait rekam jejak pengalaman Hyundai Engineering dalam mengerjakan proyek serupa dalam 20 tahun terakhir.

Sebagaimana diketahui, salah satu poin syarat yang ditetapkan panitia tender adalah leader (pimpinan) konsorsium wajib memiliki pengalaman membangun EPC proyek serupa dan bertindak sebagai pimpinan konsorsium dalam 20 tahun terakhir.

Telah diverifikasi dan terkonfirmasi bahwa Hyundai Engineering telah memiliki pengalaman dalam membangun proyek serupa sampai selesai dalam 20 tahun terakhir, yaitu pada proyek Petrochemical Complex di Turkmenistan.

"Hyundai Engineering Co., Ltd. telah berhasil menyelesaikan pekerjaan EPC proyek Petrochemical Complex di Turkmenistan pada tahun 2018. Pengalaman pada proyek inilah yang menjadi bukti bahwa Hyundai Engineering Co., Ltd merupakan perusahaan EPC yang kompeten, dan layak untuk terpilih menjadi bidder yang lolos dalam tender TPPI Olefin Complex," ungkap Eum Hong Seok.

Tudingan lain dari sejumlah oknum adalah dengan mengaitkan Hyundai Engineering dengan kasus suap yang tengah menjerat Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd pada proyek PLTU Cirebon 2. Namun fakta sebenarnya mengatakan bahwa Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd. (HDEC) dan
Hyundai Engineering Co., Ltd (HEC) merupakan dua entitas usaha yang berbeda.

"Bersama ini saya tegaskan kembali faktanya bahwa Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd. (HDEC) dan Hyundai Engineering Co., Ltd (HEC) merupakan dua entitas usaha yang berbeda. Hal ini pun telah disampaikan oleh management Hyundai Engineering Co., Ltd (HEC) kepada management Pertamina dan panitia tender, dan telah dikuatkan oleh surat pernyataan dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia yang menyatakan bahwa kedua entitas usaha tersebut adalah berbeda," tegas Eum Hong Seok.

Ditambahkan, pihaknya sangat yakin bahwa tudingan tidak baik itu dihembuskan oleh pihak yang ingin menjatuhkan nama baik Hyundai Engineering, sehingga realisasi proyek ini dapat tertunda atau bahkan dibatalkan.

Hyundai Engineering merupakan perusahaan EPC yang berasal dari Korea Selatan, dan merupakan organisasi EPC terbesar di negaranya. Sepak terjang di kancah dunia telah menjadikan Hyundai Engineering sebagai salah satu kontraktor terbaik di dunia. Di Indonesia, Hyundai Engineering telah mengukir pengalamannya sejak tahun 1992 melalui proyek PLTP Darajat, di Jawa Barat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA