Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gara-gara Perang Dagang, Defisit Perdagangan AS Dengan China Makin Lebar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 02 Oktober 2020, 11:56 WIB
Gara-gara Perang Dagang, Defisit Perdagangan AS Dengan China Makin Lebar
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping/Net
rmol news logo Kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump berjalan dengan buruk. Pasalnya, defisit perdagangan di antara dua negara semakin lebar.

Begitu yang dikatakan oleh Presiden sekaligus CEO dari George H. W. Bush Foundation for US-China Relations, David J. Firestrein dalam presentasi virtualnya yang digelar di University of South Caroline, Kamis (1/10).

Firestrein mengatakan, data menunjukkan, kebijakan perdagangan AS terhadap China telah menghilangkan lapangan pekerjaan dan merugikan ekonomi Amerika.

"Defisit perdagangan AS dengan China lebih besar dari sebelumnya. Pekerjaan manufaktur hilang, bukan bertambah," ujarnya seperti dikutip Xinhua.

Dalam hal pertanian, Firestrein menjelaskan, saat ini AS memiliki defisit produk pertanian karena kebijakan Trump.

"Sebelum Presiden Trump, kita mengalami surplus produk pertanian dengan China," sambungnya.

Untuk mengatasi masalah perdagangan dengan benar, Firestein mengatakan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump harus dihapuskan. Selain itu, AS dan China harus duduk dan melakukan negosiasi terpisah.

Sejak awal pemerintahannya pada 2017, Trump sudah menyoroti besarnya defisit perdagangan yang dialami oleh AS dengan China. Hal tersebut kemudian mendasari Trump untuk memberlakukan kenaikan tarif impor dari China yang memicu perang dagang pada 2018.

Kondisi itu juga diperparah dengan adanya pelanggaran hak kekayaan intelektual oleh China sehingga Trump melarang operasi raksasa teknologi China, Huawei.

Sejauh ini, AS dan China telah menyepakati kesepakatan dagang fase satu yang terhambat oleh pandemi Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA