CEO Zetaspace Sir Lord Jack Rahman menyebutkan, peluncuran di STEX ini tak lain agar Skipjack bisa menjangkau khalayak luas. Tentunya mendukung proyek teknologi dari perusahaan Zetaspace, Skipjack Technology.
"Zetaspace merupakan teknologi solusi untuk penyimpanan data yang menyaingi industri data cloud," kata Jack Rahman dalam keterangannya, Rabu (30/9).
Lebih jauh, Jack Rahman menjelaskan, Zetaspace menggunakan data otonom dari protokol Zetanet, arsitektur
peer-to-peer data otonom untuk menyimpan data terenkripsi pada komputer pengguna di seluruh dunia.
Zetaspace memungkinkan bagi pengguna menjadi penyedia layanan penyimpanan data pribadi yang bisa digunakan di rumah.
Sekadar informasi, Skipjack merupakan layanan penyimpanan data yang aman, cepat dan pribadi. Usaha ini seperti halnya usaha transportasi online namun berbentuk komputer dengan data otonom, dirancang secara cerdas untuk bisa dikerjakan setiap orang dari rumah, solusi WFH.
Layanan ZetaSpace dikenakan biaya sebesar 10 dolar AS per terabyte setiap bulannya, atau 1 sen per gigabyte, untuk penyimpanan statis.
Layanan penyimpanan atau space tersedia sebesar 99,97 persen, dan harganya kurang dari setengah dari harga para penyedia penyimpanan cloud yang sudah ada lebih dahulu.
ZetaSpace diklaim toleran terhadap kesalahan karena hard drive ditempatkan di masyarakat seluruh dunia. Begitu pula dengan data yang disimpan dengan cara konfigurasi data otonom, dibandingkan dengan penggunaan server penyimpanan tradisional.
Selain itu, harga yang ditawarkan oleh penyedia yang ada seringkali tidak menyertakan fitur seperti enkripsi dan redundansi multi-zona. Namun itu standar di ZetaSpace tanpa biaya tambahan.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa didapat dengan mengunjungi
www.zetaspace.io.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.