Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bank Dunia Ajukan 12 Miliar Dolar Untuk Pembiayaan Vaksin Covid-19 Bantu Negara-negara Miskin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 30 September 2020, 12:41 WIB
Bank Dunia Ajukan 12 Miliar Dolar Untuk Pembiayaan Vaksin Covid-19 Bantu Negara-negara Miskin
Ilustrasi/Net
rmol news logo Bank Dunia berencana menyiapkan pembiayaan vaksin virus corona yang besarnya mencapai 12 miliar dolar AS. Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana tersebut sedang dalam pembahasan dewan.

Pembiayaan itu ditujukan untuk membantu negara-negara miskin dan berkembang dalam mengamankan dosis vaksin yang dibutuhkan, ketika vaksin itu datang dalam beberapa bulan mendatang.

Malpass mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa bagian dari 160 miliar dolar AS dalam pembiayaan bantuan virus corona yang dijanjikan oleh pemberi pinjaman multilateral, ditujukan untuk membantu negara-negara mendapatkan dan mendistribusikan vaksin lebih awal ke perawatan kesehatan dan pekerja penting lainnya serta memperluas produksi global.

Dia berharap dewan bisa segera mempertimbangkan rencana tersebut pada awal Oktober.

Persaingan untuk mendapatkan vaksin virus corona cukup sengit, bahkan sejak beberapa bulan sebelum persetujuan. Negara-negara kaya telah bergerak cepat untuk mengamankan pasokan.

Pemerintah AS telah berjanji lebih dari 3 miliar dolar AS untuk mengamankan ratusan juta dosis vaksin yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc AZN.L dari Inggris dan oleh raksasa obat AS Pfizer Inc PFE.N dan BioNTech SE 22UAy.F Jerman, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/9).

Malpass mengatakan rencana Bank Dunia bertujuan untuk menempatkan negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah, agar bisa sejajar dengan negara-negara kaya dalam mendapatkan vaksin. Juga menjamin negara-negara tersebut memiliki pembiayaan untuk mengamankan pasokan dan sistem distribusinya, yang akan mendorong pembuat obat untuk memenuhi permintaan mereka.

Tanpa persediaan vaksin, banyak dari negara-negara ini berisiko mengalami keruntuhan ekonomi yang akan mendorong ratusan juta orang kembali ke dalam kemiskinan.

“Tujuan kami adalah mengubah jalannya pandemi di negara-negara berkembang berpenghasilan rendah dan menengah,” kata Malpass. “Ini adalah sinyal pasar bagi pabrikan bahwa akan ada pembiayaan yang tersedia untuk negara berkembang dan akan ada permintaan. Kami akan mulai meminta produsen untuk mulai membuat alokasi untuk negara-negara ini.”

Bank Dunia telah meminta kesadaran dari negara-negara kaya yang memiliki persediaan dosis yang berlebihan agar bisa melepaskan persediaan itu dan mendistribusikannya kepada negara-negara miskin. Ini demi tercapainya keadilan bagi semua masyarakat yang membutuhkan.

Bank Dunia juga memiliki program menyalurkan dana hibah atau pinjaman ke negara-negara miskin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA