Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak di Istanbul. Di acara peluncuran program tersebut Albayrak mengatakan ekonomi Turki diproyeksikan tumbuh sebesar 0,3 persen tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berkisar sekitar 5 persen pada tahun 2022 dan 2023, dan mencapai 5,8 persen pada tahun 2021 setelah konsumsi dan investasi yang ditangguhkan mulai digunakan dan pendapatan pariwisata normal kembali.
"Untuk mencapai target pertumbuhan kami, kami akan fokus pada ekspor, produksi bernilai tambah, dan lapangan kerja seperti yang selalu kami lakukan," kata Albayrak, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Selasa (29/9).
Tingkat pengangguran diproyeksikan mencapai 13,8 persen tahun ini dan akan turun menjadi 12,9 persen tahun depan, menurut program tersebut.
Menantu Presiden Erdogan itu optimis bahwa tingkat pengangguran secara bertahap akan turun menjadi 10,9 persen pada tahun 2023.
"Pemerintah akan menerapkan kebijakan pemulihan ekonomi pasca pandemi untuk mendukung pasar tenaga kerja," ujarnya.
Menunjuk pada pentingnya mengurangi inflasi secara permanen menjadi satu digit untuk mengatur stabilitas harga, Albayrak mengatakan program tersebut menargetkan tingkat inflasi 10,5 persen untuk tahun ini.
"Tingkat inflasi diperkirakan akan bertahan di 8 persen pada akhir 2021, dan turun menjadi 4,9 persen pada akhir program," tegas sang menteri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: