Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gerbang Tani: Pemerintah Jangan Buat Kebijakan Cukai Yang Memperparah Industri!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Minggu, 13 September 2020, 18:18 WIB
Gerbang Tani: Pemerintah Jangan Buat Kebijakan Cukai Yang Memperparah Industri<i>!</i>
Diskusi Ngobrol Bareng Petani Tembakau bertajuk Dampak Regulasi Cukai Terhadap Penyerapan Panen Tembakau/Ist
rmol news logo Sudah saatnya pemerintah fokus pada kebijakan yang kondusif bagi petani tembakau dan industri hasil tembakau (IHT).

Hal itu disampaikan Sekjen Gerbang Tani Billy Aries berkenaan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan cukai rokok. Menurutnya, kenaikan cukai secara serampangan akan mengakibatkan kehancuran petani tembakau.

Terlebih saat ini petani tembakau sedang dihadapkan dengan tiga tantangan utama, yakni menurunnya pendapatan, risiko iklim yang tidak bisa dihindari, dan kurangnya teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas.

"Kurangnya teknologi modern pada perkebunan tembakau yang biasanya berukuran kurang dari 2 hektare, berdampak pada sangat rendahnya level produktivitas di Indonesia," ujar Billy dalam acara Ngobrol Bareng Petani Tembakau bertajuk Dampak Regulasi Cukai Terhadap Penyerapan Panen Tembakau, Minggu (13/9).

Kenaikan cukai tentu akan berdampak langsung kepada petani tembakau. Terlebih saat ini mereka juga dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang suka tidak suka turut emberi dampak negatif.

"Pemerintah jangan membuat kebijakan cukai yang makin memperparah situasi industri," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gerbang Tani Idham Arsyad mengatakan, saat ini Indonesia memproduksi 152.319 ton daun tembakau pada 2017, dan menjadi produsen daun tembakau terbesar ke-6 di dunia setelah China, Brasil, India, Amerika Serikat (AS), dan Zimbabwe pada 2019.

Volume produksi tembakau Indonesia dan produktivitasnya merupakan yang paling rendah di antara enam negara produsen tersebut.

"Penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan menghambat produktivitas industri perkebunan tembakau hingga berada jauh di bawah negara produsen daun tembakau lainnya," jelasnya.

Selain itu, kebijakan yang tidak terintegrasi antardepartemen juga membuat petani terus berjuang untuk hidup dari tanaman yang membutuhkan pengerjaan yang intensif ini.

"Industri rokok di Indonesia adalah kontributor lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan pajak yang signifikan. Rokok adalah produk tembakau yang paling populer yang dicari oleh 1,1 miliar konsumen di seluruh dunia," tuturnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA