Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Inggris Resesi, Ekonomi Menyusut Hingga 20,4 Persen Pada Kuartal II

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 12 Agustus 2020, 13:41 WIB
Inggris Resesi, Ekonomi Menyusut Hingga 20,4 Persen Pada Kuartal II
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net
rmol news logo Inggris jatuh ke dalam jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi kuartal keduanya untuk tahun ini berkontraksi sebesar 20,4 persen karena pandemik Covid-19.

Data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) pada Rabu (12/8) menunjukkan, produk domestik bruto (PDB) Inggris untuk kuartal kedua turun dengan rekor 20,4 persen. Itu menandai dua kali penurunan setelah kuartal pertama anjlok 2,2 persen.

Melansir The Guardian, menyusutnya PDB untuk kuartal kedua banyak dipengaruhi oleh sektor jasa, produksi, dan hasil konstruksi yang paling terdampak dengan kuncian dan pembatasan sosial Covid-19 yang diberlakukan pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson.

ONS menyebut, kontraksi pada kuartal kedua merupakan yang terburuk sejak 1955 untuk Inggris.

Bahkan, kemerosotan ekonomi untuk April hingga Juni menghapus sekitar 17 tahun pertumbuhan Inggris.

Meski begitu, data ONS menunjukkan, terjadi kenaikan untuk Mei dan Juni yaitu sebesar 2,4 persen dan 8,7 persen. Tetapi angka tersebut masih belum bisa memulihkan output pada awal tahun.

Sebelumnya, Bank of England (BoE) sendiri memprediksi, kontraksi untuk kuartal kedua tahun ini akan mencapai 25 persen. Artinya lebih buruk dari realisasinya.

Selain itu, BoE juga memperkirakan, ekonomi Inggris akan menyusut hingga 14 persen untuk keseluruhan 2020. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA