Dari laporan Aramco pada Minggu (9/8), terjadi penurunan laba bersih hingga 50 persen selama paruh pertama 2020. Periode tersebut merupakan awal wabah Covid-19 melanda dunia.
Dimuat
Sputnik, laba bersih Aramco turun senilai 23,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 336 triliun (Rp 14.500/dolar AS) selama enam bulan pertama 2020. Angka tersebut menurun setengahnya dari laba sebelumnya yang mencapai 46,9 miliar dolar AS atau Rp 680 triliun.
Adapun total arus kas bebasnya berjumlah 21,1 miliar dolar AS untuk paruh pertama, menurun secara signifikan dari 38 miliar dolar AS pada periode tahun sebelumnya.
Presiden sekaligus CEO Aramco, Amin Nasser mengatakan, penurunan yang sangat signifikan terjadi pada kuartal kedua 2020, yang merupakan terburuk selama satu dekade belakang.
"Tantangan kuat dari penurunan permintaan dan harga minyak yang lebih rendah tercermin dalam hasil kuartal kedua kami," ujar Nasser.
"Kemungkinan terburuk di belakang kami. Tapi kami tetap cukup positif mengenai adanya permintaan minyak dalam jangka panjang," ujar Nasser.
Pada April, ketika banyak negara yang memberlakukan kuncian, harga minyak dunia masuk ke arah negatif.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: