Kepala Negara berencana untuk menggabungkan perusahaan plat merah yang bergerak di dua sektor tersebut, sebagai momentum emas membalikan keadaan ekonomi yang terpuruk akibat pandemik virus corona baru (Covid-19).
"Kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata, sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Ratas), di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (6/8).
Upaya tersebut, lanjut Jokowi, menjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata dan penerbangan agar bisa didesain ulang dengan manajemen yang lebih terintegrasi dan lebih terkonsolidasi dari hulu sampai ke hilir.
"Ini yang tidak pernah dilakukan. Mulai dari manajemen airline, manajemen bandaranya, manajemen layanan penerbangannya, yang tentu saja tersambung dengan manajemen destinasi, tersambung dengan manajemen hotel dan perjalan, dan bahkan sampai ke manajemen produk-produk lokal dan industri kretif yang kita miliki," papar mantan Walikota Solo ini.
"Sehingga next pandemik, pondasi ekonomi disektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan semakin baik, dan bisa berlari lebih cepat lagi," demikian Jokowi menambahkan.
Berdasarkan catatan BPS laju pertumbuhan wisatawan manacanegara yang datang ke Indonesia turun 81 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2020 (
quarter to quarter), dan bahkan turun 87 persen secara tahunan (
year on year).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: