Keputusan tersebut diambil Samsung karena meningkatnya biaya tenaga kerja China, perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), serta pukulan dari pandemik Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Samsung dalam pengumumannya pada Sabtu (1/8). Di mana
South China Morning Post memuat, ada sekitar 1,700 karyawan Samsung Suzhou Computer yang akan terpengaruh, belum termasuk mereka yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan.
Pada 2012, pabrik Samsung di Suzhou mengirimkan produk hingga 4,3 miliar dolar AS dari China. Namun angka tersebut menurun menjadi hanya 1 miliar dolar AS pada 2018.
Pihak Samsung sendiri enggan untuk mengomentari rincian pendapatan atau pengiriman pabrik yang kemungkinan membuatnya harus menutup cabang di Suzhou.
"China tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung dan kami akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen China," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Tahun lalu, Samsung sudah menutup pabrik ponsel pintar terakhirnya di China. Saat ini fasilitas yang tersisa adalah dua pabrik semikonduktor di Suzhou dan Xi'an.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: