Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Digempur Sana-sini Huawei Malah Makin Tangguh, Kini Salip Samsung Dengan Penjualan 55,8 Juta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 Juli 2020, 15:06 WIB
Digempur Sana-sini Huawei Malah Makin Tangguh, Kini Salip Samsung Dengan Penjualan 55,8 Juta
Salah satu gerai Huawei/Net
rmol news logo Gempuran yang dahsyat terhadap perusahaan teknologi asal China, Huawei, tak menurunkan taji mereka. Buktinya perusahaan seluler asal Tiongkok itu telah menyalip Samsung dengan menjadi penjual smartphone nomor satu di seluruh dunia pada kuartal kedua, menurut laporan pelacak industri Canalys, Kamis (30/7).

Canalys mengungkapkan perusahaan yang diperangi dan menghadapi sanksi AS itu untuk pertama kalinya telah berhasil menjual 55,8 juta perangkat, menggeser Samsung ke posisi dua dengan 53,7 juta unit.

Kelompok riset itu mengatakan sanksi AS telah berhasil "melumpuhkan" bisnis Huawei di luar daratan China, tetapi telah tumbuh untuk mendominasi pasar domestiknya yang besar.

“Lebih dari 70 persen smartphone-nya kini dijual di negara tersebut,” kata Canalys, di mana Samsung memiliki pangsa pasar yang sangat kecil, seperti dikutip dari AFP, Kamis (30/7).

Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu sebagai tanda 'ketahanan luar biasa'.

Meskipun mengalami kenaikan di pasar domestik, Huawei telah mengalami penurunan pengiriman ke luar negeri. Analis Canalys Mo Jia memperingatkan bahwa kekuatan di China saja tidak akan cukup untuk menopang Huawei di puncak begitu ekonomi global mulai pulih.

“Mitra saluran utamanya di wilayah-wilayah utama, seperti Eropa, semakin waspada terhadap perangkat Huawei, mengambil model yang lebih sedikit, dan membawa merek baru untuk mengurangi risiko,” kata Mo.

Huawei, produsen utama peralatan jaringan telekomunikasi China itu telah menjadi isu penting dalam kebuntuan geopolitik antara Beijing dan Washington, yang mengklaim perusahaan itu menjadi ancaman keamanan siber yang signifikan.

Washington pada dasarnya telah melarang Huawei dari pasar AS dan melakukan kampanye global untuk mengisolasi perusahaan tersebut.

Pemerintah Inggris pun ikut  membungkuk pada tekanan AS yang meningkat dan berjanji untuk menghapus Huawei dari jaringan 5G pada 2027, meskipun ada peringatan pembalasan dari Beijing.

Perubahan yang sarat dengan politik dilakukan oleh Perdana Menteri Boris Johnson selama pertemuan dengan kabinetnya dan Dewan Keamanan Nasional.

Ini mengharuskan perusahaan untuk berhenti membeli peralatan 5G baru dari Huawei mulai tahun depan dan menghapus peralatan yang ada pada akhir 2027.

Australia dan Jepang telah mengambil langkah untuk memblokir atau membatasi partisipasi perusahaan China dalam peluncuran 5G mereka. Operator telekomunikasi Eropa termasuk Telenor Norwegia dan Telia Swedia telah mengecualikan Huawei sebagai pemasok.

AS juga telah meminta ekstradisi eksekutif Huawei Meng Wanzhou atas tuduhan penipuan, yang selanjutnya merusak hubungan antara China dan Kanada, di mana ia kini berada di bawah tahanan rumah.

Meng, kepala keuangan raksasa telekomunikasi China itu ditangkap dengan surat perintah AS pada Desember 2018 saat singgah di Vancouver dan sejak itu berjuang melawan ekstradisi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA