Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Daya Saing Indonesia Merosot ke Posisi 40, Kinerja Ekonomi dan Efisiensi Pemerintahan Jadi Penyebab Utama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 17 Juli 2020, 12:10 WIB
Daya Saing Indonesia Merosot ke Posisi 40, Kinerja Ekonomi dan Efisiensi Pemerintahan Jadi Penyebab Utama
Managing Director Lembaga Managemement (LM) FEB UI Toto Pranoto/Net
rmol news logo Penilai internasional terhadap Indonesia kembali menurun, yang kali ini khususnya terkait dengan daya saing negara-negara di dunia.

Penilaian ini dikeluarkan oleh International Institute for Management Development (IMD) terkait World Competitiveness Yearbook (WCY) 2020.

Lembaga Manajemen Fakultas Ekonimi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI memaparkan penilaian IMD untuk daya saing Indonesia tahun 2020.

Managing Director LM FEB UI Toto Pranoto mengatakan, Indonesia mengalami penurunan peringkat pada keempat komponen utama. Di antaranya kinerja perekonomian, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.

"Peringkat kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2020 berada pada posisi 26, sedikit menurun dibandingkan tahun 2019 di posisi 25," kata Toto dalam jumpa pers daring, Kamis (16/7).

Sementara itu, untuk peringkat efisiensi pemerintahan tercatat mengalami penurunan yang cukup drastis dibanding 2019 yang berada pada posisi 25 menjadi posisi 31 pada tahun 2020 ini.

Toto Pranoto juga menyebutkan, peringkat infrastruktur Indonesia juga beranjak turun dari posisi 53 di tahun 2019 menjadi posisi 55 pada 2020.

"Untuk komponen keempat yang mengalami penurunan paling drastis adalah efisiensi bisnis, dari mulanya berada diperingkat 20 pada tahun 2019 menjadi posisi 31 pada tahun 2020 ini," ucap Toto Pranoto.

Untuk diketahui, penurunan dari empat komponen turunnya daya saing Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor.

Misalnya, untuk penirunan kinerja perekonimian Indonesia dinilai oleh IMD melalui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), kestabilan harga bahan bakar, dan pertumbuhan investasi.

Pada komponen efisiensi pemerintahan, aspek yang menjadi faktor kekuatan meliputi penerimaan pajak dan peningkatan jaminan sosial.

Adapun penilaian untuk komponen Infrastruktur adalah di komponen pembiayaan telekomunikasi seluler dan rasio pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT)

Secara umum, IMD mencatat peringkat daya saing Indonesia turun ke posisi 40 dari 63 negara. Posisi peringkat Indonesia di 2020 ini mengalami penurunan dari posisi sebelumnya tahun 2019 yaitu di peringkat 32.

Walaupun secara total peringkat Indonesia mengalami penurunan, Indonesia tetap berada pada posisi 11 dari 14 negara, di atas India dan Filipina, khusus untuk kawasan Asia Pasifik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA