Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hashim Djojohadikusumo Tak Terima Disebut Korupsi Lobster

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 17 Juli 2020, 11:45 WIB
Hashim Djojohadikusumo Tak Terima Disebut Korupsi Lobster
Hashim Djojohadikusumo (kiri) dalam pertemuan dengan awak media/RMOL
rmol news logo Hashim Djojohadikusumo tersinggung. Pimpinan Arsari Group yang menaungi PT. Bima Sakti Mutiara ini tak terima dirinya dikesankan melakukan korupsi dalam nepotisme dalam ekspor lobster.

Kegeraman Hashim ini disampaikannya di hadapan awak media dalam kegiatan santap pagi di Hotel Ayana, di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (17/7).

Dalam keterangannya, Hashim mengatakan, dirinya sudah 34 tahun menggeluti bisnis akuakultur yang diawali budidaya mutiara. Di tahun 1989 perusahaan yang dipimpinnya sudah melakukan ekspor mutiara ke Jepang.

Dia juga mengatakan, perusahaannya mengantongi izin budidaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Izin budidaya kami bukan cuma untuk lobster, tapi kepiting, dan lain-lain. Kami juga melibatkan kerja sama dengan nelayan,” ujarnya.

Hashim tidak habis pikir, mengapa dari 31 perusahaan yang daftar ke Kementerian Kelautan dan Perikanan, seakan hanya pihaknya yang disorot.

“Saya minta Menteri Edhy Prabowo agar dibuka saja 100, tapi dia buka sementara untuk 50. Ini agar tidak ada monopoli dan kroni,” ujarnya lagi.

Hashim menambahkan, kalau memang punya keinginan cawe-cawe dirinya akan memanfaatkan posisi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang adalah kakak kandungnya.

“Kalau saya dan keluarga mau korupsi dan rakus, kami main di Kemenhan, bukan KKP. Perlu saya sampaikan, kakak saya sudah batalkan kontrak-kontrak di Kemenhan sebesar Rp 50 triliun. Untuk itu banyak yang mendekat dan melobi saya. Bahkan ada makelar, bahkan ada yang menawarkan fee sampai 5 persen. Tapi saya dan kakak saya tidak mau,” cerita Hashim.

Dia juga membantah perusahaan miliknya di Sumatera dan Kalimantan melakukan perusakan dan mencemarkan kelestarian hutan.

“Saya tegaskan, saya dan kakak saya, keluarga kami, tidak korupsi dan tidak akan korupsi. Kami akan terus menjaga nama ayah dan kakek moyang kami,” demikian Hashim. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA