Hal itulah yang menjadi alasan pemerintah habis-habisan menggelontorkan dana untuk bidang kesehatan. Salah satunya dengan memberikan stimulus ekonomi untuk membuat vaksin produksi dalam negeri.
“Kalau bapak lihat Covid-19 ini benar-benar mempercepat ekonomi di sektor kesehatan, kedaruratan kesehatan, dan ketahanan kesehatan masyarakat. Apa yang ingin kita capai? Produksi dalam negeri, yaitu obat vaksin, reagen ini sedang berjalan,†kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Minggu (28/6).
Luhut mengaku sudah berbicara dengan raja Arab Mohammed bin Zaid dan meminta Indonesia menyiapkan lahan pembuatan vaksin. Lantaran Abu Dhabi telah berhasil membuat sebuah laboratorium untuk Covid-19.
“Tadi saya
video conference dengan Abu Dhabi, crown prince Muhammad bin Zaid minta karena beliau kawan baik Presiden, mengenai vaksin. Dia rupanya maju, itu dia punya Gen42, itu rupanya instutisi mereka untuk kerja sama dengan kita,†ucapnya.
Ia kemudian melakukan koordinasi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk segera menindaklanjuti permintaan dari Crown Prince Muhammad bin Zaid tersebut.
“Saya juga koordinasi dengan Pak Erick, itu nanti kita pakai lembaga kesehatan kita untuk kerja sama. Dia sudah sampai pada
final stage vaksin ini, dan mereka bilang 6 bulan lagi pada
final state, crown prince minta saya dan Menteri Suhail juga sudah kontak saya tadi malam, tadi pagi kita
video conference,†katanya.
“Tanpa kita sadari kita nanti akan punya, jadi reagen, kit diagnositic, APD, alat kesehatan, kita akan punya itu semua,†imbuhnya.
Menko dua periode ini tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelumnya yang hampir 100 persen alat kesehatan dan obat-obatan berasal dari impor.
“Kemarin kita enggak punya APD, masker. Sekarang
alhamdulillah kita sudah punya sebagian," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: