Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Proyeksi ADB: Hanya Tiga Negara ASEAN Yang Punya Pertumbuhan Ekonomi Positif Tahun Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 22 Juni 2020, 15:02 WIB
Proyeksi ADB: Hanya Tiga Negara ASEAN Yang Punya Pertumbuhan Ekonomi Positif Tahun Ini
Data proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Tenggara pada 2020/ADB
rmol news logo Imbas hantaman pandemik Covid-19, Asian Development Bank (ADB) harus revisi proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota ASEAN pada 2020.

Data dari ADB yang didapatkan dari Bangkok Post pada Jumat (19/6), terlihat hanya Brunei Darussalam (1,4 persen), Myanmar (1,8 persen), dan Vietnam (4,1 persen) yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif untuk 2020.

Brunei sendiri sebelumnya diprediksi akan memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen pada 2020. Myanmar sebesar 4,2 persen, dan Vietnam 4,8 persen.

Artinya, hanya Myanmar yang terperosok hingga 2,4 persen. Sementara Brunei dan Vietnam hanya meleset 0,6 dan 0,7 persen dari proyeksi sebelumnya.

Selebihnya, Kamboja (-5,5 persen dari 2,3 persen), Indonesia (-1 persen dari 2,5 persen), Laos (-0,5 persen dari 3,5 persen), Malaysia (-4 persen dari 0,5 persen), Filipina (-3,8 persen dari 2 persen), Singapura (-6 persen dari 0,2 persen), dan Thailand (-6,5 persen dari -4,8 persen) memiliki pertumbuhan negatif.

Jika dilihat, negara-negara yang memiliki perkiraan positif untuk pertumbuhan ekonominya, juga memiliki penanganan Covid-19 yang baik.

Brunei saat ini, berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins pada Senin (22/6), telah mencatatkan 141 kasus Covid-19 dengan tiga kematian dan 138 telah pulih. Itu berarti sudah tidak ada kasus aktif di sana.

Vietnam sendiri sudah memiliki 349 kasus Covid-19 dengan nol kematian dan 327 di antaranya sudah sembuh.

Selain itu, Myanmar memiliki 290 kasus Covid-19 dengan enam kematian dan 200 sudah sembuh. Angka kasus di Myanmar sendiri masih dipertanyakan karena dianggap kurangnya pengujian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA