Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Distribusi Dana Stimulus Rp 123,4 T Belum Merata, Pemerintah Harus Libatkan Pelaku UMKM Paling Bawah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Senin, 22 Juni 2020, 04:26 WIB
Distribusi Dana Stimulus Rp 123,4 T Belum Merata, Pemerintah Harus Libatkan Pelaku UMKM Paling Bawah
Produk UMKM/Net
rmol news logo Pemerintah diminta melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengelola anggaran pemulihan ekonomi imbas dari pandemik virus corona baru (Covid-19).

Presiden Santri Milenial Centre (Simac), Nur Rohman mengatakan, program stimulus pemerintah pusat bagi UMKM yang menyentuh Rp 123,46 triliun sejauh ini belum merata dan menyentuh pelaku UMKM di level terbawah. .

Nur Rohman menjelaskan, sejak program stimulus diumumkan sejak Maret lalu, hingga saat ini belum nampak dirasakan oleh para pelaku UMKM. Sejauh ini, Rohman mengaku telah melakukan pembinaan terhadap ribuan UMKM.

"Kami ini terlibat pembinaan kelompok UMKM paling bawah jumlahnya ribuan, belum lagi organisasi komunitas kumpulan UMKM yang berjejaring dengan kita. Sampai saat ini belum ada sentuhan apapun dari pemerintah pusat. Kalau hal ini terus terjadi stimulus ratusan triliun yang digaungkan pemerintah akan menjadi narasi kosong dan gimmick politik semata," demikian kata Rohman, Minggu (22/6).

Mantan Direktur Laziznu ini, berpandangan, pandemik Covid-9 seharusnya menjadi momentum untuk melakukan perbaikan tata kelola UMKM di Indonesia, sehingga negara benar-benar hadir memberi solusi.

Rohman kemudian menyontohkan, program pembiayaan kepada Koperasi melalui dana bergulir senilai Rp 1 Triliun itu yang disiapkan pemerintah harusnya didistribusikan pada pelaku UMKM terdampak di level terbawah.

"Ini saatnya kehadiran pemerintah memberikan edukasi untuk bisa complay pada lembaga pemberi kredit baik KSP maupun Bank. Jangan karena ketidak siapan data di jadikan alasan untuk penolakan UMKM. Jangan sampai dana segar dan program relaksasi yang diterbitkan pemerintah justru dinikmati oleh segelintir kelompok yang sudah dekat dengan pemerintah," tandas Rohman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA