Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ironis, Jadi Konsumen Terbesar, Indonesia Justru Hanya Mampu Produksi Produk Halal Kurang Dari 4 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 16 Juni 2020, 15:33 WIB
Ironis, Jadi Konsumen Terbesar, Indonesia Justru Hanya Mampu Produksi Produk Halal Kurang Dari 4 Persen
(kanan-kiri) Direktur Hukum dan Hubungan Internasional Halal Institute SJ Arifin, Direktur Hukum dan Hubungan Internasional Halal Institute Deny Haryatna, dan Sa’aduddin Sabilurrosyad/RMOL
rmol news logo Kebutuhan produk halal di dunia saat ini berkembang pesat. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang memiliki banyak konsumen produk halal.

Namun sayang, menurut pengamatan Halal Institute, tingginya konsumsi produk halal tak dibarengi dengan produktivitas yang tinggi.

"Indonesia merupakan konsumen produk halal terbesar di dunia (sekitar 218 miliar dolar AS tahun 2017). Ironisnya Indonesia hanya mampu memproduksi kurang dari 4 % dari total produk halal dunia,” kata Direktur Hukum dan Hubungan Internasional Halal Institute, SJ Arifin dalam diskusi daring mengenai produk halal, Jalan Surabaya, Jakarta Pusat, Selasa (16/6).

Padahal, tingginya konsumsi sangat berdampak pada peningkatan sektor ekonomi masyarakat muslim itu sendiri.

“Jumlah 1,8 miliar muslim di seluruh dunia adalah satu pasar yang tidak bisa diabaikan. Apalagi diperkirakan pada 2060 jumlah muslim akan mencapai 3 miliar (sepertiga dari seluruh populasi dunia)," bebernya.

Ia mengurai, saat ini ukuran pasar produk halal mencapai 2,1 triliun dolar AS yang diperkirakan akan mengembang hingga 3 triliun dolar AS pada tahun 2027.

Oleh karenanya, Indonesia diharapkan turut mengambil porsi dari pasar besar produk halal.

Akan tetapi, sambungnya, hal itu perlu dibarengi dengan memperkuat posisi dalam menghadapi persaingan pasar ekonomi halal. Mulai dari regulasi, kepastian hukum, keuangan syariah, hingga kesiapan sektor riil perlu diperhatikan.

"Bahkan kesiapan konsumen ditata sedemikian rupa. Indonesia telah tertinggal hampir satu dekade dalam mempersiapkan diri menyambut tantangan global dalam ekonomi halal, khususnya dari negara jiran Malaysia,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA