Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jawab Krisis Ekonomi Akibat Pandemik, Simac Minta Jokowi Perankan UMKM Kelola Aset Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 06 Juni 2020, 07:57 WIB
Jawab Krisis Ekonomi Akibat Pandemik, Simac Minta Jokowi Perankan UMKM Kelola Aset Pemerintah
Ilustrasi Pelaku UMKM sedang membuat produk/Net
rmol news logo Di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19), Pemerintahan Joko Widodo diminta memberi perhatian khusus pada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pelaku UMKM adalah sektor paling terdampak karena jumlahnya yang besar dan melibatkan mata rantai ekonomi yang luas.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Presiden Santri Milenial Centre (Simac), Nur Rohman mengatakan, untuk mengatasi tekanan ekonomi akibat pandemik, salah satu langkah penting yang dapat diambil pemerintah adalah memberikan ruang koperasi dan desa sebagai sasaran redistribusi aset di sektor agro, maritim, perkebunan, kehutanan dan tambang.

Rohman bahkan mengusulkan proporsi peruntukan kepemilikan aset negara itu dengan proporsi, 30 persen dikelola pemerintah dan BUMN, sektor swasta mengelola 30 persen dan koperasi/desa dan atau UMKM mendapatkan jatah sebesar 40 persen.

"Ekonomi berkeadilan berlandaskan Pancasila dan Pasal 33 UUD 45 memberikan ruang bagi rakyat untuk mendapatkan hak untuk memanfaatkan SDA yang dimiliki negara, sehingga pertumbuhan ekonomi nasionalnya berkualitas. Santri misalnya bisa dijadikan subyek pembangunan," demikian kata Nur Rohman saat menjadi narasumber diskusi online dengan para Diaspora yang tersebar di 5 benua, Jumat (5/6).

Rohman mengatakan, Simac sebagai wadah para santripreneur berkomitmen melahirkan 1 juta santripreneur baru. Meski akibat wabah Covid-19 target akan susah direalisasikan dalam waktu dekat, Rohman optimis target akan terwujud apabila berkolaborasi dengan pemerintah.  

Simac mengatakan telah memiliki platform Gus Iwan (Gerakan Santri Usahawan). Platform gerakan itu fokus pada upaya pendampingan, seperti memberi pelatihan kewirausahaan, memfasilitasi permodalan dengan lembaga keuangan, penguatan sistem informasi dan juga peningkatan mutu produksi.

"Gus Iwan sebagai platform gerakan santripreneur mempunyai target mencetak santri yang keren. Santri dengan pemahaman agama kuat tetapi juga memiliki kapital modal yang besar. Gagasan besar Simac adalah menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi negara," demikian gambaran Rohman.

Sementara itu, Dewan Pembina Santri Milenial Centre (Simac), Syauqi Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa semua pelaku usaha harus mengamalkan spirit gotong royong yang terkandung dalam Pancasila.

Terkait dengan masalah UMKM, Gus Oqi - sapaan akrabnya- menyoroti tiga komponen penting dalam membangun UMKM, diantaranya, pemerintah, pelaku UMKM di sektor hilir dan kelompok ekonomi besar.

Gus Oqi mengamati, kecenderungan berjalan sendiri-sendiri dan adanya saling curiga mengakibatkan pengembangan UMKM di Indonesia mengalami kendala apalagi saat pandemik Covid-19 seperti saat ini.

"Harus ada sinergi antar UMKM, pemerintah dan kelompok ekonomi makro. Nilai Pancasila bisa jadi spirit gotong royong dalam membangun ekosistem arus ekonomi ekonomi baru yang lebih komprehensif, menguatkan yang lemah, tanpa melemahkan yang kuat," demikian kata Syauqi Ma'ruf Amin.

Gus Oqi menyontohkan, bagaimana pelaku UMKM di akar rumput masih sering berjalan sendiri. Bahkan tak jarang sebagai usaha mikro yang memiliki brand dalam skala kecil justru terjadi saling sentimen.   

 "Tak jarang ada sentimen antara pelaku UMKM, seharusnya brand-brand lokal itu bersatu menjadi kekuatan produk UMKM yang bisa bersaing dengan brand besar sehingga menggerakkan roda ekonomi. Pembangunan UMKM harus terintegrasi mulai dari hulu ke hili," demikian ulasan Syauqi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA