Dimensy.id
Apollo Solar Panel

UMKM Terdampak Covid-19, Syauqi Ma'ruf Amin: Momentum Kembangkan Ekosistem Ekonomi Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 19 Mei 2020, 05:14 WIB
UMKM Terdampak Covid-19, Syauqi Ma'ruf Amin: Momentum Kembangkan Ekosistem Ekonomi Baru
Dewan Pembina Simac Gus Syauqi Maruf Amin (berjas hitam)/Net
rmol news logo Dampak pandemik virus corona baru (Covid-19) telah berdampak pada berbagai sendi kehidupan, salah satunya kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dewan Pembina Santri Milenial Centre (Simac), Syauqi Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pandemik virus corona baru (Covid-19) adalah momentum bagi kelompok usaha kreatif dalam mengembangkan UMKM menjadi sebuah ekosistem ekonomi yang lebih maju.

Kata Gus Syauqi, musibah Covid-19 adalah ujian bagi setiap manusia, termasuk para pelaku ekonomi kreatif. Ia meyakini wabah mematikan ini akan mampu dilewati oleh pelaku usaha dengan cara yang lebih kreatif, bukan hanya perbaikan perilaku tetapi kebiasaan di berbagai bidang kehidupan.

"Ini menunjukkan Allah sayang dengan kita, kita diberi kesempatan untuk mampu melalui dengan lebih kreatif. Salah satunya adalah UMKM berkembang dengan pengembangan teknologi digital," demikian kata putra Wapres Maruf Amin ini saat diskusi tentang "UMKM di tengah Pandemik Covid-19", Senin malam (18/5).

Lebih lanjut, Gus Syauqi menjelaskan, kondisi yang serba baru ini perlu dukungan dari seluruh komponen masyarakat. Tujuannya agar kelompok usaha kreatif dapat berkembang terarah, sistematis dan kemudian dapat menjadi ekosistem ekonomi baru yang semakin maju.

"Kebutuhan ini sangat penting menunjang pengembangan UMKM, agar disituasi yang kita rasakan ini membangun tatan baik yakni ekosistem ekonomi baru yang jangkauan semakin luas," tambahnya.

Gus Syauqi menyebutkan, ekosistem ekonomi baru ini tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa dukungan dari pemerintah. Berbagai regulasi harus mendukung eksistensi pengembangan kelompok ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif ini kadang-kadang belum terfasilitasi, bagaimana menemukan dan mengawinkan kepada siapa butuh apa, apa butuh siapa, keterkaitan yang saling menunjang dari sisi bawah sampai regulasi yang mendukung. Partisipasi dari banyak pihak ini penting. Pemerintah harus menjadi mitra strategis kelompok ekonomi kreatif," pungkasnya.

Dalam diskusi daring itu juga dihadiri oleh Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH), Prof. Sukoso. Selain itu dihadiri beberapa pelaku ekonomi kreatif dari berbagai negara, seperti Hongkong, Australia, Austria, Malaysia dan beberapa negara lainnya.

Sukoso menyampaikan, perlunya mendesain pengembangan UMKM pada masa pandemik Covid-19. Sukoso kemudian merekomendasikan dalam menjalankan aktivitas ekonominya untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan yang ditentukan oleh otoritas medis dan jelas kehalalannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA