Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Beras Melambung Tinggi Jelang Lebaran, Begini Penjelasan Bulog

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Senin, 18 Mei 2020, 16:14 WIB
Harga Beras Melambung Tinggi Jelang Lebaran, Begini Penjelasan Bulog
Ilustrasi beras Bulog/Net
rmol news logo Jelang lebaran kondisi kelangkaan dan melambungnya harga pangan seperti beras dan komoditas lainnya menjadi fakta musiman. Terlebih pada saat pandemik virus corona baru (Covid-19) seperti saat ini.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh menjelaskan bahwa pihaknya sudah ditugaskan pemerintah untuk menjamin ketersediaan pangan seperti beras, gula dan kebutuhan lainnya.

Memasuki musim panen di tengah pandemik Covid-19, permintaan pasar meningkat tajam. Akibatnya harga beras pun melambung tinggi diatas harga ecerean tertinggi (HET).

"Musim panen saat ini suplai berlimpah dan harusnya harga (beras) turun, tapi faktanta harga beras masih di atas HET, karena permintaan yang tinggi," demikian penjelasan Tri saat menjadi narasumber dakam diskusi daring yang digelar P2N-PBNU, Senin (18/5)/

Tri Wahyudi menyebutkan bahwa Bulog sudah diminta oleh Kementerian Perdagangan untuk menjual beras sebanyak 2 ribu ton per hari. Tetapi karena permintaan pasar yang tinggi selama musim pandemik Covid-19 ini Bulog justru telah menjual 4-5 ribu ton per hari.

"Ini bukti permintaan tinggi sekali. Kenapa? Karena Kementerian/Lembaga melaksanakan program bantuan sosial yang sebagian isinya beras," demikian paparan Tri.

Kendala lainnya, disampaikan Tri adalah di lapangan aksi menyimpan gabah yang dilakukan oleh para petani. Tujuannya untuk menjamin stok rumah tangga menghadapi pandemik Covid-19 ini.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N-PBNU), Choirul Saleh Rasyid mengatakan, kegiatan diskusi tenatang pangan ini dilakukan karena bertepatan dengan masa pandemik. Temuan di lapangan kelangkaan bahan pangan masih terjadi, terutama menjelang hari lebaran.

Kata CSR -sapaan akrabnya- harga di pasaran sebesar Rp12.000-12150, sedangkan HET yang sudah ditentukan pemerintah untuk Jawa, Sumatera, Bali, NTB dan Sulawesi adalah Rp 9.450. Dilapangan  

"Di berbagai daerah banyak terjadi kelangkaan pangan beberapa komoditas seperti beras gula dan lainnya. Kami ingin tahu bagaimana Kemendag dan Bulog melakukan operasi pasar supaya harga bisa tertekan, yang sering kita dengar saat ini melonjaknya harga gula dan komoditas lainnya," demikian kata CSR. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA