Mengutip pernyataan Pendiri Alibaba, Jack Ma, Jonan mengatakan perusahaan harus tetap sehat dan tidak boleh panik dalam menangani krisis/
"Mengkopi apa yang dikatakan oleh Jack Ma, bahwa orang dalam dunia bisnis, tahun 2020 itu adalah
a year for staying alive, sehat," ujarnya dalam webinar Infobank "Managing The Uncertainty: Accelerating Digital Transformation in Pandemic" pada Jumat (15/5).
"Ini yang menurut saya penting, karena kalau sangat terpengaruh, kita takut rugi dan sebagainya, saya pikir malah
nothing that we can do. Malah tidak ada yang bisa kita lakukan," lanjut Jonan.
Jonan mengatakan, para pelaku bisnis harus percaya bahwa pandemik Covid-19 akan berakhir. Alih-alih panik, menurutnya, perusahaan harus mulai berpikir ke depan dan beradaptasi dengan situasi "new normal".
Misalnya, dengan memperketat protokol kesehatan. Walaupun akan memakan harga, Jonan mengatakan, itu lebih baik daripada memperburuk situasi. Atau bahkan bisa mencari alternatif dengan memanfaatkan teknologi.
"Jadi jangan panik. Panik itu tidak menghasilkan apa apa. Kalau sedih juga tidak menghasilkan apa-apa... Saran saya, kita harus berubah," papar mantan Direktur PT KAI itu.
Selama vaksin belum ditemukan dan diimplementasikan yang bisa memakan waktu mungkin lebih dari satu tahun, dunia usaha harus bisa mencari perspektif baru.
"Yang saya anjurkan untuk dunia usaha,
start thinking and building the new one", karena dunianya akan berubah," pungkasnya. 
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengaku, hal paling penting yang harus dilakukan perusahaan di tengah pandemik Covid-19 saat ini adalah dengan bertahan. 
