Maskapai Batik Air mengaku akan menerapkan semua standar operasional penerbangan termasuk hal-hal yang mendukung pelaksanaan pencegahan penyebaran Covid-19 selama pandemi Covid-19.
"Penerbangan Batik Air dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (
safety first), tetap melakukan protokol kesehatan serta dalam upaya agar tidak menyebabkan penyebaran Covid-19," demikian keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (14/5).
Terkait data penumpang di setiap penerbangan, Batik Air memberikan klarifikasi terkait perkembangan informasi mengenai jumlah tamu yang diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Secara akurat, data penumpang Batik Air adalah rata-rata kurang dari atau mencapai 50 persen.
Untuk jumlah tamu yang diterbangkan lebih dari 50 persen akan dilakukan apabila disebabkan situasi tertentu dan mendesak.
"Dari beberapa tamu atau penumpang dikarenakan kebutuhan mendesak serta perjalanan grup dari keluarga atau rombongan (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris)," demikian keterangan Batik Air. .
Batik Air berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para tamu atau penumpang. Manajemen Batik Air akan berusaha mengoptimalkan pengaturan jarak aman antar penumpang (
physical distancing) di dalam kabin pesawat.
"Seluruh tamu atau penumpang wajib menggunakan masker sesuai aturan protokol kesehatan," demikian keterangan tambahan Batik Air.
Layanan penerbangan yang dibuka kembali oleh Batik Air menggunakan beberapa pesawat diantaranya: Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi), Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi) serta Airbus 320-200NEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: