Komite Nasional Hubungan China AS mengatakan perselisihan terkait pandemik Covid-19 akan terus membebani aliran investasi antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Investasi asing langsung (FDI) dari China ke AS turun menjadi 5 miliar dolar AS pada 2019, level terendah dalam satu dekade.
"Dengan menghalangi terjadinya kesepakatan dan memukul pertumbuhan ekonomi, pandemik ini dapat membubarkan efek positif dari perjanjian perdagangan Fase 1 yang ditandatangani pada Januari," demikian laporan perusahaan riset Rhodium Group dan Komite Nasional Hubungan AS-China, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (11/5).
Pandemik mestinya bisa menjadi peluang bagi AS dan China untuk bekerja sama, tetapi kian memanasnya persaingan ekonomi dan perselisihan terkait virus corona membuat kedua negara menghadapi pertempuran sistem politik sistemik.
Pada kuartal pertama, investasi China ke AS sebagian besar terhenti. China telah menarik kembali dari berinvestasi di AS sejak puncaknya pada tahun 2016 ketika 46 miliar dolar AS dikerahkan untuk membeli bisnis Amerika atau membangun fasilitas baru.
Sementara, sebaliknya, investasi langsung dari AS ke China naik hingga 14 miliar dolar AS. Hal ini dengan meningkatnya minat dalam otomotif, perawatan kesehatan, dan biotek. Perusahaan-perusahaan AS terus bertaruh pada permintaan konsumen China dan mendapatkan manfaat dari pelonggaran aturan kepemilikan asing di sektor-sektor seperti sebagai otomotif dan keuangan.
Proyek penting tahun lalu adalah pembangunan Gigafactory Tesla di Shanghai, yang mulai beroperasi pada awal 2019 dan mulai berproduksi pada kuartal terakhir.
Namun, kurangnya proyek-proyek baru dalam pipa dapat meningkatkan penurunan investasi untuk tahun 2020, yang telah mengalami pelambatan bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Kemudian, pemerintahan Trump bertahun-tahun juga memperingatkan tentang ambisi China untuk dominasi teknologi global di bidang-bidang seperti teknologi mobile generasi berikutnya, yang dikenal sebagai 5G, mengatakan produk buatan China akan menimbulkan ancaman keamanan nasional bagi AS jika mereka dimasukkan ke dalam infrastruktur negara itu.
AS telah melarang penyedia 5G terkemuka China, Huawei Technologies, untuk melakukan bisnis di AS dan mengharuskan operator Amerika yang menggunakan produk perusahaan untuk menggantinya dengan produk dari negara lain.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: