Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masih Banyak Blind Spot, Komisi VI: Telkom Harus Gas Lagi! Saat Ini Semua Orang Pakai Internet

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 07 Mei 2020, 06:51 WIB
Masih Banyak Blind Spot, Komisi VI: Telkom Harus <i>Gas</i> Lagi! Saat Ini Semua Orang Pakai Internet
Ilustrasi Tower BTS/Net
rmol news logo Saat ini semua orang lebih banyak melakukan aktivitas di rumah. Bekerja dari rumah dan belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Kondisi ini membuat banyak orang bertumpu pada jaringan internet.  

Menyoroti perubahan aktivitas masyarakat di Indonesia yang memanfaatkan jaringan internet ini, Komisi VI DPR RI menekankan perlunya kesiapan PT. Telkom Indonesia dalam komitmennya mengalirkan jaringan telekomunikasi ke seluruh negeri.

Saat ini mestinya menjadi momen yang pas bagi PT. Telkom hadir memberikan pelayanan maksimalnya untuk masyarakat.

Namun, nyatanya daerah di seluruh pelosok negeri dari barat hingga timur Indonesia masih banyak yang memiliki blind spot (daerah di luar jangkauan), sehingga masyarakat kesulitan mengakses internet untuk beraktivitas secara virtual. Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung dalam rapat Komisi VI DPR dengan direksi PT. Telkom Indonesia dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara secara virtual, dan disiarkan.

“Itu misalnya di Sumatera Utara, di daerah Danau Toba yang merupakan area destinasi wisata pun masih banyak blind spot, ini kita temukan waktu Komisi VI melakukan Kunker Reses ke Sumut itu dilaporkan masih banyak sekali blind spot itu kalau tidak salah sekitar 200 titik. Nah ini kan harusnya momentum untuk lebih giat lagi dalam bekerja,” terang Martin.

Begitu juga dengan warga yang berasal dari timur Indonesia yang sangat sulit mendapat akses internet.
 
“Kita ‘gas’ ini PT. Telkom, karena memang ini saatnya. Mau kapan lagi. Ini saatnya ketika semua orang harus memakai internet. Bisa disediakan misalnya kerja sama dengan penyedia handheld itu ada paket bundle yang murah, yang bisa diakses setiap orang. Harus yang ekonomis, tetapi bisa digunakan melakukan aktivitas belajar online, itu bisa disediakan oleh PT. Telkom,” ujar Martin.
 
Anggota Komisi VI DPR RI Henrik Lewerissa dari dapil Maluku juga mempertanyakan komitmen PT. Telkom karena aktivitas warga di Maluku saat ini sudah melek internet namun harus tersendat karena jaringan yang tidak maksimal. Ia pun meminta PT. Telkom untuk segera menambah tower-tower base transceiver station (BTS) di Maluku agar masalah ini dapat diatasi.
 
“Banyak sekali pulau yang penghuninya ada, pasarnya ada, demand-nya ada, tapi BTS tower tidak ada, jasa internet tidak ada, jaringan tower tidak ada. Ini kan sangat memprihatinkan sekali,” katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA