Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fuad Bawazier Bertanya: Menkeu Terbalik, Apa Yang Kau Banggakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Minggu, 03 Mei 2020, 15:05 WIB
Fuad Bawazier Bertanya: Menkeu Terbalik, Apa Yang Kau Banggakan
Menkeu Sri Mulyani Indrawati/Net
rmol news logo Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan pada tanggal 30 April lalu menerbitkan bond terbaru dengan yield 7,89 persen untuk tenor sepuluh tahun. Yield setinggi ini diberikan untuk menarik minat calon pembeli surat utang pemerintah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dibandingkan dengan kebijakan serupa yang diambil sejumlah negara Asia Tenggara, yield yang diberikan Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati itu terlalu tinggi.

Sebagai perbandingan, pada tanggal 1 Mei yang lalu Filipina menerbitkan bond dengan yield 3,5 persen untuk tenor sepuluh tahun. Tidak seperti yang terjadi di Indonesia, yield bond di Filipina justru mengalami penurunan pada situasi pandemi Covid-19.

Sementara di hari yang sama dengan penerbitan bond baru di Indonesia, Thailand menerbitkan bond terbaru mereka dengan yield yang hanya 1,18 persen untuk tenor 10 tahun. Seperti di Filipina, bond yield terbaru Thailand ini mengalami penurunan di masa pandemi.

Di hari yang sama dengan Filipina, Vietnam juga menerbitkan bond dengan yield sebesar 3,05 persen untuk tenor 10 tahun.

Lalu Singapura sehari sebelumnya, atau di hari yang sama dengan Indonesia dan Thailand, mengeluarkan bond terbaru dengan yield hanya 0,9 persen untuk tenor 10 tahun.

Dari angka-angka yield di atas, sangat patut apabila muncul pertanyaan, mengapa yield yang diberikan Indonesia untuk surat utang dengan tenor sepuluh tahun jauh di atas yield yang diberikan Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.

Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier termasuk yang mempertanyakan “keanehan” itu.

Dalam keterangan kepada redaksi, Fuad Bawazir mengatakan, pertanyaannya simple saja.

“Kepada Menteri Keuangan SMI yang mendapat banyak julukan dari Menteri Keuangan Terbaik, Menkeu Terbalik, Menteri Utang, sampai atau Ratu Utang, apa yang kau banggakan dengan Surat Utang Negara (SUN) yang kau terbitkan itu?” tanya Fuad Bawazier.

Dia meminta agar Sri Mulyani tidak lagi memutarbalikkan persoalan dengan mengatakan bahwa penerbitan bond atau SUN adalah indikasi kepercayaan pemburu surat utang kepada Indonesia.

Menurut Fuad Bawazier, wajar kalau SUN Indonesia diburu karena Menteri Keuangan Sri Mulyani menawarkan yield yang jauh lebih tinggi dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA