Menurut President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, jumlah penumpang pesawat di 19 bandara perseroan akan jauh dari target. Di mana pada tahun ini target yang dicanangkan sebesar 93,92 juta penumpang.
“Namun kemudian terjadi pandemik global Covid-19. Dengan melihat tren yang ada serta mempertimbangkan situasi, kondisi, perkembangan di industri serta kebijakan regulator, diperkirakan jumlah penumpang tidak akan mencapai 93,92 juta penumpang," kata Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/4).
Oleh karenanya, saat ini pihaknya telah memiliki tiga skenario dalam menjalankan strategi di tengah pandemik. Skenario tersebut adalah
best scenario,
bad scenario dan
worst scenario.
Pada
best scenario, jelas Awaluddin, diperkirakan jumlah penumpang pesawat di 19 bandara mencapai 68,22 juta penumpang atau lebih rendah 27% dibandingkan dengan perkiraan awal. Sementara pada
bad scenario bisa sebanyak 63,49 juta penumpang atau lebih rendah 32% dari perkiraan awal.
"Kemudian ada
worst scenario, jumlah penumpang kemungkinan 57,80 juta penumpang atau lebih rendah 38,45% dari perkiraan awal," urainya.
Perkiraan jumlah penumpang ini didasarkan pada periode berakhirnya pandemik, kecepatan
recovery industri aviasi, dan periode normal yang ditandai dengan kondisi ekonomi yang sudah kembali stabil.
Adapun dalam menghadapi tantangan Covid-19 ini, PT Angkasa Pura II telah menetapkan strategi mitigasi risiko yaitu
business continuity management yang terdiri dari 3 fase yaitu
business survival, business recovery, dan
business sustainability.
Saat ini perseroan tengah menjalankan fase
business survival dengan obyektifnya antara lain perlindungan tenaga kerja,
cost leadership, pemilihan prioritas investasi, dan optimalisasi arus kas perseroan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: