Anjloknya harga minyak tersebut dikarenakan tidak adanya ruang penyimpanan sementara permintaan terus menyusut akibat pandemik virus corona baru (Covid-19).
Alhasil, harga minyak WTI untuk pengiriman Mei ditutup pada -37,63 dolar AS per barel. Usai sempat berada di angka -40,32 dolar AS per barel.
Kendati begitu, harga minyak mulai rebound pada Selasa (21/4) dan saat ini sudah berada di atas nol dolar AS. Di mana untuk kontrak pengiriman Juni, harga naik menjadi 21 dolar AS per barel.
Dimuat
CNA, ternyata Presiden Donald Trump membeli minyak mentah tersebut untuk Cadangan Minyak Stretegis sebanyak 75 juta barel.
"Itu akan menjadi yang pertama kalinya dalam waktu yang lama itu telah berakhir. Kami mendapatkannya dengan harga yang tepat," kata Trump.
Selain dikarenakan pandemik, anjloknya harga minyak mentah juga disebabkan oleh pertempuran dagang antara Arab Saudi dan Rusia mengenai produksi minyak.
Meski sudah sepakat untuk memangkas jumlah produksinya dalam OPEC+, namun langkah tersebut dianggap terlambat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: