Peningkatan terjadi pada arus barang berdasarkan kemasan dan arus bongkar muat barang (ton). Pada triwulan pertama tahun 2020 jumlah arus barang untuk General Cargo (177.368) Ton, Bag Cargo (95.642) Ton, Curah Cair (253.743) Ton dan Curah Kering (67.088) Ton.
Padahal tahun sebelumnya, untuk General Cargo (47.464) Ton, Bag Cargo (94.101) Ton, Cirah Cair (216.856) Ton dan Curah Kering (37.186).
Sedangkan, untuk arus bongkar muat, untuk bongkar (350.235) Ton dari sebelumnya (243.596) Ton. Sedangkan untuk muat (312.434) Ton dari sebelumnya (225.187) Ton.
“Untuk pengaruhnya, tidak terlalu signifikan. Bahkan, dengan negara yang terdampak covid-19 kita masih melakukan ekspor dan impor,†terang Indra, Rabu (15/4) seperti dikutip
Kantor Berita RMOL Sumsel.
Indra menambahkan, di sejumlah negara ada penurunan namun untuk Indonesia tidak mengalami hal yang signifikan. Bahkan, sampai saat ini IPC Palembang belum melakukan penurunan target.
“Memang di sejumlah wilayah ada yang minta targetnya diturunkan namun kita tidak,†tandasnya.
Terkait pencegahan penyebaran Covid-19, IPC tetap mengedepankan langka-langka preventif dalam upayah memutus penyebaran virus Covid-19 dilingkungan IPC Palembang. Begitu juga dengan kegiatan ekspor dan impor agar pasokan barang ke Sumsel tidak terganggu.
“Semua instruksi sudah kita jalankan untuk memutus wabah pandemik Covid-19. Namun juga kita tetap bekerja dengan maksimal agar kegiatan dalam bongkar muat di pelabuhan tidak terganggu,†sampainya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: