Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengusaha: Jangankan Mikir THR, Bayar Gaji Saja Masih Sulit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 08 April 2020, 16:02 WIB
Pengusaha: Jangankan Mikir THR, Bayar Gaji Saja Masih Sulit
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kalangan pengusaha mengaku sangat kesulitan akibat wabah virus corona yang belum kunjung berakhir. Kesulitan yang dialami membuat sebagian di antara mereka bahkan harus menutup usaha.

Kondisi makin berat, karena dalam waktu dekat para pengusaha harus menyiapkan dana untuk membayar tunjangan hari raya (THR). Padahal, untuk bisa membayar gaji para pegawai saja mereka sudah kembang kempis.

Beban ini menjadi pukulan telak dan bertubi-tubi, terutama bagi pengusaha yang terdampak langsung oleh pandemik Covid-19 ini.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Mardani H Maming, mengaku masih mencari cara agar para pengusaha mau membayar tunjangan hari raya (THR). Dia pun meminta agar semua pihak tidak membicarakan soal THR di masa-masa sekarang ini.

“Untuk THR, kami dari pengusaha untuk minta di-pending dulu. Karena tidak elok dibahas pada kondisi sekarang. Bukan tidak dikasih ya, tapi di-pending. Jangankan bicara THR, setelah dibahas melalui video conference dengan HIPMI di seluruh daerah, untuk membayar gaji saja sekarang sedang kesulitan,” kata Maming melalui keterangannya, Rabu (8/4).

Saat ini para pengusaha di bawah naungan HIPMI tengah berusaha agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Itu pun menjadi hal yang harus dikaji lagi. Selain itu, para pengusaha menilai pemberian THR menjadi beban tahun ini.

“Kita berpikir mau bayar dari mana kalau sekarang terus bahas THR? Ini bisa PHK, karena beban kami sangat berat. Banyak sektor usaha yang sama sekali tidak beroperasi lagi,” kata Maming, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Ia pun meminta ada kebijakan dari Kementerian Ketenagakerjaan agar pengusaha tidak terbebani.

“Kami mohon kebijakan dari Kementerian Ketenagakerjaan bisa mengeluarkan juga kebijakan yang win-win solution kepada pengusaha,” sarannya.

“Mungkin ada jalan keluar juga bagaimana peraturan yang diaplikasikan. Perusahaan dan karyawan bisa berdiskusi secara internal dan negosiasi antara pengusaha dan karyawan itu sendiri. Intinya dikembalikan lagi kepada pengusaha dan pegawai masing-masing untuk mencari jalan tengah. InsyaAllah kita akan cari wayout dan solusi bersama,” harapnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA