Hal itu antara lain ditengarai oleh dampak pandemik coronavirus Disease (Covid-19) yang menimpa Indonesia.
"Sesuai presentasi saya tanggal 27 Februari (lalu), di situ kita sangat optimis untuk menjadikan deviden terus meningkat bahkan dua kali. Tapi pada kondisi hari ini sejujurnya untuk deviden tahun 2020 pun kemungkinan kami meleset," ucap Erick Tohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI melalui telekonferensi, Jumat (3/4).
Tak hanya itu, kata Erick Tohir, deviden untuk tahun 2021 juga sepertinya sulit untuk tercapai.
Mengingat, kasus Covid-19 di tanah air terus mengalami peningkatan signifikan dan beberapa perusahaan pelat merah pun terpaksa melakukan transformasi untuk mengantisipasi hal tersebut.
Atas dasar itu, lanjut Pemilik Mahaka Group itu, setoran deviden perusahaan BUMN baru akan pulih dan kembali normal pada 2022 mendatang.
"Di 2021 pastinya jauh sekali, karena kita sudah lihat bagaimana dampak yang terjadi di banyak BUMN. Kita harapkan di tahun 2022 kita bisa kembali stabil," demikian Erick Tohir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: