"Sudah bagus pemerintah masih mau menerima masukan dari luar, untuk isu penggunaan dana SAL dalam penanganan wabah Covid-19. Ini menandakan masih ada niatan untuk belajar agar bangsa ini dapat selamat, keluar dari resesi ekonomi," ujar analis ekonomi dan politik Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4).
Selain penggunaan dana SAL, Gede Sandra juga menyarankan pemerintah menerapkan langkah-langkah ekonomi yang lebih drastis. Misalnya menunda dan merestrukturisasi cicilan pokok dan bunga utang SBN untuk tahun 2020 yang diperkirakan mencapai Rp 641 triliun terdiri dari pokok SBN jatuh tempo sebesar Rp 346,5 triliun dan bunga SBN sebesar Rp 295 triliun.
Ia yakin para investor di pasar keuangan memahami kondisi yang dialami pemerintah Indonesia, di mana mereka juga mengalami kepanikan yang sama di tengah pandemik.
"Akan sangat berarti bagi Indonesia bila dana penanganan Covid-19 dapat bertambah Rp 641 triliun karena Menkeu-nya berhasil nego ke kalangan investor agar cicilan pokok dan bunga ditunda pembayarannya tahun ini," tegas Gede.
Pada Senin lalu (30/3), Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli meminta Presiden Jokowi mengalihkan anggaran proyek infrastruktur, termasuk SAL untuk penanganan pandemik virus corona.
"Jangan gengsi. Gunakan uang proyek infrastruktur Rp 430 triliun, dana Saldo Anggaran Lebih (SAL), dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang kurang lebih Rp 270 triliun untuk membantu kebutuhan pokok pekerja harian dan rakyat miskin. Ajak tentara, polisi, sopir ojol, RT/RW untuk distribusi makanan," ujar Rizal Ramli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: