Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sektor Pariwisata Paling Terdampak, Pemerintah Akan Siapkan BLT Dan Kartu Prakerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 27 Maret 2020, 11:28 WIB
Sektor Pariwisata Paling Terdampak, Pemerintah Akan Siapkan BLT Dan Kartu Prakerja
Pariwisata sepi (ilustrasi)/Net
rmol news logo Akibat pandemik virus corona (Covid-19), sektor pariwisata dengan jutaan pekerja di sektor formal dan informal paling terdampak.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hal ini juga mendapatkan perhatian, tentunya dengan tetap memprioritaskan penanganan dan pencegahan corona.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama saat rapat terbatas bersama Luhut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan jajaran memandang perlu diberikan benefit khusus misalnya pengurangan pajak bagi hotel dan restoran yang tidak memutus hubungan kerja dengan para karyawannya.

Pihaknya juga menyarankan agar program Kartu Prakerja dapat diprioritaskan untuk para pekerja yang mendapatkan PHK akibat dunia usaha yang terdampak wabah Covid-19.

"Hal itu akan sangat membantu mereka. Terkait dengan Kartu Prakerja kami menyarankan ini diprioritaskan kepada karyawan yang mengalami PHK jadi untuk kartu Prakerja yang training bisa dialihkan ke tahun depan apalagi mengingat kondisi seperti saat ini," ujar Wisnu, Jumat (27/3).

Sementara itu, Airlangga kemudian menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), stimulus fiskal untuk membantu sektor pariwisata, dan juga Program Kartu Prakerja sebagai social safety net bagi masyarakat yang paling terdampak.

"Untuk stimulus fiskal tahap kedua beberapa pasal seperti pasal 21 dan 25 itu diextend ke sektor pariwisata. Kita juga sudah siapkan BLT untuk masyarakat kita yang paling terdampak, kemudian untuk Kartu Pra-Kerja juga sudah dialihkan untuk benefit bagi yang mengalami pemutusan hubungan kerja," jelasnya.

Menurut Bank Indonesia, kondisi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan kondisi pada 2008, dimana pada saat itu dunia juga diterpa krisis ekonomi global. Namun, BI tetap memprioritaskan di bidang kesehatan masyarakat, jaring pengaman sosial dan juga terus berupaya menstabilkan sektor keuangan.

"Kita fokus ke penanganan kesehatan masyarakat, kemudian kepada program social safety net, karena ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat. BI juga terus berusaha menstabilkan sektor keuangan, dengan cadangan devisa kita yang jumlahnya juga cukup besar," ujar Deputi Senior Gubernur BI, Destri Damayanti.

Menurut Plt Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo Manuhutu, sektor pariwisata memang banyak terdampak, dia pun menyarankan beberapa hal di antaranya dengan benefit khusus.

"Semoga dengan adanya forum ini dapat membantu masyarakat, terutama di sektor yang paling banyak terdampak," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA