Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kalau Rupiah Terus Anjlok, Bukan Hanya Sektor Ekonomi Yang Dihantam, Pemerintah Juga Kena

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 20 Maret 2020, 10:37 WIB
Kalau Rupiah Terus Anjlok, Bukan Hanya Sektor Ekonomi Yang Dihantam, Pemerintah Juga Kena
Abdul Manap Pulungan/Net
rmol news logo Apabila nilai tukar rupiah anjlok dan terus merosot, bukan hanya sektor ekonomi yang dihantam, dikhawatirkan sektor pemerintah juga akan berimbas.

Demikian disampaikan pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abdul Manap Pulungan menanggapi pelemahan rupiah yang mencapai level Rp 16.000 per dolar AS, saat dihubungi redaksi, Jumat (20/3).

"Kalau rupiah signifikan turunnya lagi, bukan sektor keuangannya saja yang kena, pemerintah juga akan kena karena cicilan bunga utangnya akan meningkat terus. Sektor industri juga akan terkena gara-gara impor," kata Abdul Manap.

Imbas lain, sambung Abdul Manap, sektor perbankan juga pasti terpukul. Pasalnya, seluruh bank melakukan perjanjian utang ke luar negeri. Otomatis, dengan tingginya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah akan membuat cicilan pembayaran bunga utang lebih tinggi.

"Dia (bank) akan kelabakan gara-gara dia harus membayar yang namanya cicilan bunga lebih tinggi," pungkas Abdul Manap.

Di sisi lain, ambruknya rupiah lantaran pasar dunia mulai tidak percaya untuk investasi di Indonesia karena dianggap tidak mampu menangani virus corona (Covid-190A).

"Jadi sebenarnya rupiah itu terdepresiasi karena pasar atau ekonomi dunia itu menghukum Indonesia. Gara-gara memang sudah beberapa kali dikasih tahu pemerintah RI harus seperti ini disaranin sama lembaga-lembaga di dunia (termasuk WHO) pun enggak didengerin," kata dia.

Padahal, negara-negara lain sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi penanganan ketika virus corona saat mulai merebak di Kota Wuhan, China.

"Terus kita masih bilang Indonesia ini tidak akan terjangkit corona karena ada diiklim tropis yang (corona) akan mati karena kena panas," tutur Abdul Manap. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA