Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi, menyampaikan dalam keterangannya, kemungkinan penjajakan dengan India, Thailand, maupun negara lain di luar Cina terus dilakukan secara optimal. Hal ini mengingat kebutuhan pasokan 103.000 ton bawang putih dalam negeri untuk ketersediaan sampai lebaran.
Penghentian impor bawang putih sontak membuat harga melonjak dan meningkatkan inflasi.
Menyikapi hal ini, Komisi IV DPR memandang menghentikan sementara impor bawang putih dari China tidak selalu membawa dampak negatif, sebab bisa saja dilakukan penjajakan kerja sama dengan negara lain.
Ketua Komisi IV DPR, Sudin, mengemukakan, tak hanya bawang putih, Indonesia juga dinilai bisa melakukan kerja sama impor menguntungkan beberapa komoditas dengan negara lain.
"Sehingga tidak melulu Cina sebagai negara pengimpor bawang putih terbesar ke Indonesia. Kita juga bisa bersinergi dengan negara lain. Malah membuka kesempatan kerja sama komoditas pangan lainnya," ujar Sudin, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/3).
Kebijakan pemerintah yang berencana menghentikan impor bawang putih dari China disambut Sudin. Menurutnya hal itu membuktikan tanggung jawab pemerintah menjaga pola hidup sehat masyarakat Indonesia, buka hanya asal terpenuhi ketersediaan pangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: