Atas alasan itu, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bertekad untuk membuat inovasi sistem yang menghasilkan terobosan dalam bidang kebudayaan.
“Penggabungan ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal adalah jawaban untuk mengatasi tantangan era digital tersebut,†ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/2).
Pernyataan serupa pernah disampaikan Rai Mantra pada seminar nasional dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-232 Kota Denpasar di Dharmanegara Alaya, Selasa lalu (25/2).
Kala itu, Rai Mantra mengaku sudah mengamati perkembangan Kota Denpasar dalam dua dekade terakhir yang mengadopsi banyak inovasi.
Hasil dari inovasi tersebut, Denpasar menjadi banyak julukan, mulai dari kota kreatif, kota pusaka, kota cerdas, hingga kota warisan budaya dunia.
Untuk itu, lanjutnya, ke depan inovasi yang dilakukan harus mulai fokus pada peningkatan kemakmuran dan kebahagian warga.
“Itu harus jadi target pembangunan Kota Denpasar ke depan,†tekannya.
Seminar ini mengangkat tema 'Penguatan Identitas Meningkatkan Kemakmuran melalui Inovasi Menuju Denpasar Bahagia Berkelanjutan'. Sebanyak 500 peserta mulai dari praktisi, budayawan, guru, tokoh masyarakat adat, akademisi, hingga mahasiswa hadir dalam acara ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.