Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Penyataan Dubes China Xiao Qian, Pengamat: Kerugian Pasti Ada, Tapi Ini Sifatnya Hanya Sementara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 05 Februari 2020, 12:02 WIB
Soal Penyataan Dubes China Xiao Qian, Pengamat: Kerugian Pasti Ada, Tapi Ini Sifatnya Hanya Sementara
Pengamat Ekonomi David Sumual/Net
rmol news logo Penutupan penerbangan yang dilakukan pemerintah Indonesia, memancing reaksi Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian. Ia mengatakan kebijakan itu akan merugikan Indonesia sendiri.

Pengamat Ekonomi David Sumual menilai apa yang dilakukan pemerintah Indonesia telah sesuai dengan seruan World Health Organization (WHO).

“Ini ada emergency call dari WHO karena ini sudah tingkatan pandemik. Pemerintah Indonesia hanya melakukan langkah antisipasi sehingga keluarlah kebijakan penutupan penerbangan, termasuk berhentinya ekspor impor makanan dan minuman,” terang David saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/2).   

Soal makanan, David mengungkapkan, mestinya virus corona tidak menular lewat makanan dan minuman.

“Saya rasa memang harusnya tidak ada ketakutan penularan lewat makanan, karena virus ini menular antar manusia dan hewan ke manusia. Tapi pemerintah pasti punya alasan. Lagipula ini kan sifatnya temporer, sementara ya. Dan hal ini juga dilakukan oleh negara-negara lain.”

Soal terganggunya ekonomi Indonesia akibat dari penutupan penerbangan dari dan ke China, David berpendapat hal itu tak bisa dihindari.

“Itu pasti. Selama ini perdagangan dengan China berjalan baik, tiba-tiba ekspor impor harus dihentikan, walau hanya sementara, tapi pasti sangat mengganggu. Kerugian jelas, pasti ada. Tapi kan sementara saja.”

Namun, pernyataan pemerintah juga perlu diperjelas lagi, menurut David. Demikian juga dengan pernyataan Xiao Qian. Pemerintah perlu mempertegas pelarangan penerbangan untuk orang saja atau juga termasuk perdagangan.

“Jika penerbangan untuk perdagangan, atau barang, ekspor-impor, juga dihentikan, nah itu untuk barang yang jenisnya apa? Ini juga masih simpang siur. Pemerintah perlu menjelaskan. Jadi saya rasa kita harus pahami dulu. Karena jelas virus corona tidak menular lewat makanan atau benda,” jelas David.

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengungkapkan sikap pemerintah Indonesia yang menutup akses penerbangan dan juga membatasi perdagangan terhadap China sebagai langkah yang akan merugikan Indonesia sendiri.

Xiao mengatakan, dirinya sudah melihat berita bahwa pemerintah Indonesia akan hentikan impor makanan dan minuman dari China untuk menjaga virus Corona tidak masuk ke Indonesia. Xiao menyatakan menyesalkan hal tersebut.

"Sekarang masih belum ada bukti virus ini bisa ditularkan lewat barang-barang impor. WHO sudah menyatakan bahwa mereka tidak setuju terhadap tindakan pembatasan perdagangan ke arah China. Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif," ucapnya.

"Tindakan itu akan merugikan hubungan dagang antara kedua negara dan juga akan memberikan dampak negatif kepada hubungan kedua negara dan kerjasama yang akan ada dan mengakibatkan akibat yang kedua pihak tidak mau lihat," sambung Xiao.

David juga mengimbau, meskipun hal ini bersifat temporer, ini sekaligus bisa untuk menjadikan Indonesia sigap menjalin kerja sama dengan pihak luar selain China.

“Sudah waktunya untuk memperluas jangkauan terhadap negara-negara lain. Agar kekosongan perdagangan dengan China bisa dialihkan selama masa penutupan ini,” ujar Kepala Ekonom BCA lulusan UI ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA