Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setelah Sepekan Anjlok Drastis, Hari Ini Minyak Dunia Merangkak Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 31 Januari 2020, 12:51 WIB
Setelah Sepekan Anjlok Drastis, Hari Ini Minyak Dunia Merangkak Naik
Ilustrasi Penambangan Minyak/Net
rmol news logo Jika dalam sepekan terakhir harga minyak mentah dunia sempat mengalami penurun drastis, seiring dengan kecemasan pasar akibat wabah virus corona, tidak begitu dengan yang terjadi hari ini.

Harga minyak mentah kontrak bergerak naik pada perdagangan Jumat (31/). Minyak Brent naik 1,54 persen ke level 59,19 dolar/barel dan minyak WTI (West Texas Intermediate) naik 2,05 persen ke 53,21 dolar/barel.

China merupakan konsumen minyak mentah kedua terbesar di dunia. Per harinya China mengkonsumsi lebih dari 10 juta barel minyak mentah.

Saat ini, jumlah korban  akibat virus corona terus meningkat dan mencapai angka kematin sebanyak  213 orang per Jumat (31/1).

Otoritas kesehatan HUbei menyebut  ada 42 kematian tambahan pada hari Kamis, sehingga jumlah kematian di pusat coronavirus di Wuhan menjadi 204 orang.

Wabah yang kian menakutkan itu masih satu jenis dengan penyebab SARS ini yang menyerang sistem pernapasan dan dapat ditularkan baik dari hewan ke manusia maupun antar manusia.

Tadi malam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status situasi darurat global.

Lebih dari 20 kota di China saat ini berada dalam karantina. Warga China diminta untuk tak bepergian ke mana-mana. Libur tahun baru imlek diperpanjang di beberapa wilayah di China. Sektor transportasi domestik di China menjadi tertekan.

Pelaku pasar mencemaskan dampak wabah ini pada permintaan bahan bakar minyak.

Analis Nomura menulis dalam sebuah laporan, tingkat pertumbuhan PDB China mungkin berada di bawah 6 persen yang berhasil dicapai pada 2019.

China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia merupakan pusat manufaktur global. Tak hanya itu, populasi yang sangat besar hingga lebih dari 1 miliar orang membuat China sebagai negara konsumen terbesar berbagai produk terutama komoditas, melansir CNN International.

Namun, wabah virus corona telah membuat sektor transportasi dan pariwisata mandek. Tentu ini berdampak besar bagi permintaan minyak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA