BRI Melonjak Sebagai Bank dengan Aset Terbesar Di Indonesia.

Pencapaian ini direspon baik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dalam acara BRI Group Economic Forum 2020 di Jakarta, Rabu (29/1), Sri Mulyani pun berharap BRI bisa menyalurkan kredit hingga Rp3.000 triliun pada 2024.

Dengan kredit sebesar itu, dalam empat tahun mendatang, BRI bisa menyalurkan KUR lebih besar yaitu senilai Rp300 triliun.Dengan bercermin dari realisasi tahun lalu, pada saat target penyaluran KUR Rp300 triliun, BRI diharapkan mampu menyalurkan sampai sepuluh kali lipat.

"Jadi, kalau [KUR] capai Rp300 triliun, mesti kredit BRI bisa capai Rp2.000 triliun sampai Rp3.000 triliun, dan mayoritas ke UMKM," katanya.

Penyaluran bantuan untuk masyarakat akan menggerakkan ekonomi nasional. Penyaluran bantuan tersebut berupa beasiswa pendidikan, dana langsung ke desa, hingga kredit.

Mengenai kredit macet, Sri meyakini kondisi non performing loan (NPL) yang dialami BRI yakni di atas 2 persen, bukan bersumber dari UMKM. Tetapi jutru dari debitur dengan pinjaman besar.

"NPL di atas 2 persen pasti bukan dari yang kecil-kecil, tetapi yang gede-gede. Kami tahu, nggak keren ngomong jutaan manusia dengan [pinjaman] Rp10 juta hingga Rp50 juta. Kurang keren dibandingkan Rp3 triliun, tetapi sekali macet langsung bikin leher sakit," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani yakin, dengan latar belakang yang dimiliki Direktur Utama BRI Sunarso, yang sebelumnya memiliki pengalaman di Pegadaian, mindset bisnis akan berbeda, yakni mendukung sektor UMKM.

Sunarso pun mengakui, hingga 2019 nilai aset yang dimiliki perseroan mencapai Rp1.416,8 triliun. Nilai aset tersebut menjadikan bank dengan kode saham BBRI ini sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia.

"BRI secara group melaporkan, bahwa selama 2019 lalu kami tetap mampu menghasilkan kinerja keuangan yang sangat baik," kata Sunarso.