“Pak Erick bersama mereka akan membicarakan hal yang menyangkut hukum dan UU-nya, agar lebih matang lagi. Semua pihak akan membawa ahli hukumnya untuk mengevaluasi. Mereka menekankan bahwa Indonesia tetap yang menjadi
leader dalam proyek SWF," kata Menko Luhut, Minggu (12/1).
"Semua pihak terlibat, Pak Erick, Pak Airlangga, dan saya ditunjuk sebagai koordinator. Tetapi ini sebenarnya adalah kerja bersama, kerja tim. Kerja sama tim ini juga yang membuat kita bisa mewujudkannya hanya dalam waktu enam bulan," sambungnya.
Menteri Energi dan Industri Persatuan Emirat Arab, Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei, menurut Menko Luhut juga berperan besar dalam suksesnya kesepakatan ini.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Luhut, Putra Mahkota Abu Dhabi juga menawarkan kerja sama dalam pendidikan bagi para ulama, dan kerja sama di bidang teknologi.
"Selama ini menurutnya kita hanya melihat ke Barat. Inilah saatnya kita melihat dan bekerja sama dengan Timur," jelas Luhut.
Terlebih lagi, UEA merupakan salah satu
champion bagi kehidupan toleransi, tahun 2019 lalu ditetapkan sebagai "Year of Tolerance' di negara tersebut.
Secara khusus, menurut Luhut, Presiden meminta MBZ menjadi semacam ketua dewan pengarah untuk pembangunan Ibukota Baru.
"
Title-nya masih belum ditentukan, tetapi beliau akan berperan sebagai dewan pengarah bersama beberapa nama lain. Presiden menekankan bahwa dalam pembangunan ibukota baru, untuk pembangunan gedung dan fasilitas pemerintahan dilakukan seluruhnya dengan dana APBN, selain dari itu akan dilakukan dengan dana swasta dan investasi," tambahnya.
Lanjut Luhut, MBZ minta untuk bisa berinvestasi di sebuah pulau dengan udara yang bersih dengan pantai yang bagus. Lalu disinggung juga investasi di Aceh yang akan dilakukan oleh adik MBZ, Syekh Hamid.
"Pekan depan pihak UEA dan pemerintah provinsi akan membicarakan ini, alasan mereka ingin berinvestasi di Aceh karena jarak terbang dari Abu Dhabi kira-kira hanya 5 jam," katanya.
Pada pagi harinya Menko Luhut, Menlu Retno, dan Menteri Agama Fachrul Razi menghadiri peletakan batu pertama pembangunan KBRI Indonesia di tempat yang baru yang letaknya strategis.
"Tempat yang baru ini khusus diberikan oleh langsung oleh Putra Mahkota untuk Indonesia, selain gedung kedutaan juga meliputi pelayanan konsuler dan Wisma Indonesia," kata Menlu Retno.
Diketahui, Presiden Joko Widodo dijadwalkan menjadi pembicara kunci pada acara
Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) pada Senin (13/1).
ADSW adalah ajang bertemunya berbagai negara membicarakan berbagi pengetahuan mutakhir, implementasi strategi, dan penyampaian solusi di bidang teknologi, energi, energi terbarukan, dan hal lain yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: