Mari Elka Pangestu adalah Menteri Perdagangan Indonesia periode 2004-2011, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011 hingga Oktober 2014.
"Kami sangat senang menyambut Mari ke Bank dalam peran baru yang penting ini bagi institusi kami," kata Malpass mengutip lama worldbank, Kamis (9/1).
Malpass menilai pengalaman Mari sebagai menteri senior serta pengalaman kepemimpinannya yang luas dan keterlibatannya dalam forum-forum internasional, akan sangat bemanfaat.
"Terutama tentang masalah-masalah pembangunan yang penting, akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak kami di Grup Bank Dunia dalam mendukung luas Pertumbuhan berbasis dan pengentasan kemiskinan," lanjut Malpass.
Mari Pangestu saat ini adalah Senior Fellow di Sekolah Tinggi Urusan Internasional dan Publik Columbia, juga sebagai Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia, asisten profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew dan Sekolah Kebijakan Publik Crawford, Universitas Nasional Australia.
Selain itu sebagai Anggota Dewan Biro Penelitian Ekonomi Indonesia (IBER) serta Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Jakarta.
Mari Pangestu mengatakan penunjukkan ini merupakan suatu kehormatan besar, ia dapat bergabung dengan Bank Dunia dalam misi pembangunan vitalnya.
"Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia," tutur Mari, dari laman wordbank.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan Mari Pangestu sebagai pejabat perwakilan Indonesia di Bank Dunia (World Bank).
"Saya sudah bertemu dengan Presiden World Bank yang baru. Dari situ saya melihat pertemuan dengan Malpass sangat bagus. Presiden Jokowi mencalonkan Ibu Mari Pangestu untuk jadi wakil di World Bank," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (11/10/2019) lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: