Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier mengatakan, jebloknya capaian itu menunjukkan suatu kinerja yang amat buruk.
Fuad selanjutnya mengungkapkan, shortfall pajak empat tahun sebelumnya (2015-2018) sebesar Rp. 788 trilun. Sehingga dalam lima tahun, shortfall pajak berjumlah Rp. 1.051 triliun.
"Dan tax ratio-nya terus menurun. Terendah dari semua rezim sebelumnya," imbuhnya kepada wartawan, Rabu (1/1).
Dengan fakta tersebut, lanjut Fuad, sulit menyangkal bahwa ini adalah kinerja terburuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Jadi tidak layak lagi SMI terus-menerus berambisi ngangkangi Ditjen Pajak apalagi menyandang gelar Menkeu terbaik, gelar yang tidak kredibel," sindirnya.
Menurut Fuad, SMI harus rela melepaskan Ditjen Pajak untuk jadi badan tersendiri langsung di bawah Presiden.
"Saya yakin itulah yang sebenarnya juga diharapkan oleh pegawai Ditjen Pajak untuk meningkatkan semangat kerjanya dan bekerja lebih profesional dalam arti membuat rencana kerja yang realistis, bukan rencana kerja politisi," tuturnya.
Lebih memprihatinkan lagi bahwa pajak gagal mencapai target, tetapi utang melampaui target. Sehingga gap maupun ketimpangan keuangan negara memburuk, yang cepat atau lambat menuju krisis.
"Jadi dimana letaknya SMI sebagai Menteri Keuangan terbaik?" demikian Fuad Bawazier.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: