Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arief Poyuono: Heru Hidayat Tak Perlu Dicekal, Harusnya Langsung Ditahan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Sabtu, 28 Desember 2019, 15:51 WIB
Arief Poyuono: Heru Hidayat Tak Perlu Dicekal, Harusnya Langsung Ditahan
Pemilik TRAM, Heru Hidayat/Net
rmol news logo Kejaksaan Agung telah mencekal sepuluh orang yang diduga memiliki kaitan dengan skandal Jiwasraya yang merugikan negara belasan triliun rupiah.

Di antara yang dicekal itu adalah Heru Hidayat, pemilik PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang sahamnya dibeli oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Saat ini saham TRAM disebutkan hanya seharga Rp 50 alias gocap per lembar saham.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan, seharusnya Heru Hidayat langsung ditahan karena bukti-bukti kongkalikong yang melibatkan Heru Hidayat dengan Direkrut Utama Jiwasraya Hendrisman sudah terang benderang.

“Saham TRAM dibeli dengan volume besar seharga Rp 1.300 per lembar saham dan anjlok hingga kisaran Rp 121 per lembar saham dalam waktu cepat hingga kini tinggal harga Rp 50 per lembar. Secara year to date saham ini sudah merugi 70,59 persen. Bahkan sejak lima tahun terakhir saham ini sudah terkoreksi 89,63 persen dari harga Rp 482 per saham,” urai Arief Poyuono.

Di tahun 2018 Hendrisman bersama Direktur Keuangan Jiwasaraya Hary Prasetyo dicopot dari Jiwasaraya.

Agar pembobolan dengan modus yang mereka lakukan tidak terungkap, Hary Prasetyo mendaftar sebagai staf di Kantor Staf Presiden (KSP). Dengan berkantor di lingkungan Istana, diharapkan kasus ini tidak terbongkar.

“Patut dicurigai ada hubungan yang kuat antara pengusaha Heru Hidayat dengan Moeldoko sehingga Hary Prasetyo bisa diterima sebagai staf di KSP,” sambung Arief Poyuono lagi.

Dia mengatakan, alasan kecolongan dalam penerimaan staf KSP seperti yang disampaikan Moeldoko sulit diterima. Sejak berdiri sampai sekarang, sambungnya, KSP tidak melakukan rekrutmen secara terbuka.

“Mungkin sekali ada rekomendasi dari Heru Hidayat,” tegas Arief Poyuono.

“Di posisi ini Moeldoko seakan-akan terjebak dengan menerima Hary Prasetyo sebagai staf KSP,” tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA