Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kunker ke Manado, Wamendag: Harga Bahan Pokok Relatif Normal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Minggu, 15 Desember 2019, 12:36 WIB
Kunker ke Manado, Wamendag: Harga Bahan Pokok Relatif Normal
Wamenag Jerry Sambuaga (berbaju Kuning) saat kunjungi Pasar Pinasungkulan/RMOL
rmol news logo Harga bahan-bahan pokok menjelang Natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru), masih relatif normal. Meski biasa terjadi fluktuasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan agar kenaikan harga tidak terlalu tinggi.

Hal itu diutarakan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga  saat kunjungan kerja ke Pasar Pinasungkulan, Pasar Bersehati, Ritel Modern Golden dan Multi Mart di Manado, Sulawesi Utara.

"Ada beberapa kenaikan harga dari beberapa produk tetapi paling penting ketersediaan aman dan stok aman," ujar Jerry dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Jerry, harga bahan pokok biasanya memang berfluktuasi menjelang Nataru. Namun, pihaknya menekankan agar kenaikan harga tidak terlalu tinggi.

"Kami upayakan harga tidak terlalu tinggi karena juga bisa memengaruhi daya beli, konsumsi, hingga level of happiness," jelasnya.

Jerry berharap pemerintah daerah selalu berkoordinasi untuk mengindentifikasi kebutuhan bahan pokok atau sembako menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN).

"Dalam Rakorda itu harus dikoordinasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan pihak terkait dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Manado Mor Bastian mengatakan, pihaknya mengontrol keseimbangan pasokan dan permintaan. Pasalnya, kelebihan pasokan juga akan merugikan pedagang pasar.

“Kalau pasokan terlalu banyak di pasar terpaksa dijual rugi. Jadi kami kontrol pasokan dan permintaan berjalan seimbang,” tuturnya.

Sekedar informasi,  inflasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang diwakili Kota Manado mencapai 3,30 persen pada November 2019. Laju inflasi itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang berada dikisarn 0,14 persen pada periode yang sama.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut mencatat, inflasi tahun kalender Sulut sampai dengan November 2019 telah mencapai 5,50 persen,  lebih tinggi 2,37 persen dari inflasi Nasional. Sementara itu, inflasi year on year (yoy) tercatat sebesar 6,32 persen sedangkan nasional hanya 3,00 persen.

Kenaikan harga bahan makanan menjadi kontributor terbesar pendorong inflasi di Sulut, baik secara month to month (mtm), yoy, maupun tahun kalender. Untuk inflasi mtm misalnya, bahan makanan tercatat mengalami inflasi 13,60 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA