Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Resmikan Pabrik Baru Polyethylene Di Cilegon, Menperin Yakin Akan Menghemat Devisa Rp 8 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 09 Desember 2019, 10:17 WIB
Resmikan Pabrik Baru Polyethylene Di Cilegon, Menperin Yakin Akan Menghemat Devisa Rp 8 Triliun
Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Presiden Jokowi/Net
rmol news logo Kementerian Perindustrian meresmikan pabrik baru Polyethylene PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. Pabrik baru senilai 380 juta dolar AS itu diharapkan dapat menekan impor yang membebani neraca perdagangan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Diharapkan, dengan beroperasinya pabrik tersebut dapat menekan impor yang membebani neraca perdagangan Indonesia," kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (9/12).

Agus memaparkan, produk polyethylene umumnya digunakan untuk bahan baku pendukung infrastruktur, pipa air, kabel listrik, kemasan makanan, peralatan rumah tangga dan lainya. Karena itu, ia apresiasi kepada PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk yang telah menyelesaikan pembangunan pabrik baru polyethylene.

"Rencananya pabrik tersebut akan beroperasi komersial mulai bulan Desember ini dengan kapasitas sebesar 400 ribu ton per tahun, sehingga akan menjadikan total kapasitas sebesar 736 ribu ton per tahun," bebernya.

Lebih lanjut, Agus meyakini dengan berdirinya pabrik baru polyethylene ini, Indonesia akan mampu mensubstitusi impor produk polyethylene dengan volume sebanyak 400 ribu ton per tahun.

Hal itu juga akan berpotensi menghemat devisa hingga mencapai Rp 8 triliun dan berpeluang menciptakan lapangan kerja baru di industri plastik hilir sebanyak 17.500-25.000 orang.

Agus menyebut, kebutuhan domestik saat ini terhadap polyethylene telah mencapai 1,6 juta ton per tahun. Sedangkan, Indonesia baru memiliki pabrik polyethylene eksisting dengan kapasitas total sebesar 780 ribu ton per tahun.

"Jadi, beroperasinya pabrik ini, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk terus menggenjot investasi dan hilirisasi sektor industri meningkatkan perekonomian nasional secara fundamental," demikian Agus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA