“Saya melihat wajar bila publik mulai merasa kondisi ekonomi makin sulit. Sangat disayangkan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju bukannya membantu Presiden Jokowi, namun menimbulkan masalah baru,†ujar pengamat politik Ujang Komarudin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/11).
Salah satu yang disorotinya adalah larangan ekspor bijih nikel yang justru menghambat pertumbuhan perekonomian Tanah Air. Adapun larangan tersebut dikeluarkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Baginya, ada kejanggalan dalam kebijakan tersebut yang perlu ditelisik lebih dalam.
“Saya tak mau berspekulasi soal dugaan kartel. Biarlah KPK yang turun tangan mengusutnya untuk mengetahui apakah betul ada konflik kepentingan dan kepentingan pribadi yang bermain,†jelasnya.
Di samping larangan ekspor bijih nikel, Luhut seharusnya lebih memfokuskan tugasnya mewujudkan ide Presiden Jokowi tentang tol laut yang hingga periode kedua ini seolah tak kunjung terealisasi.
“Luhut seharusnya berkonsentrasi bekerja mewujudkan tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi. Sudah hampir enam tahun pemerintahan (Jokowi) berjalan, namun faktanya tol laut itu 'maya' dan tak berwujud,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.